"Kalau kita masih mengukur, tetapi Syekh rata-rata merah. Gak cuma selembar, biasanya lima lembaran merah. Jadi dia gak mau nanggung dalam bersedkah," papar Iskandar.
"Bahkan mereka sudah afal kalau itu dari Syekh Ali bantuannya. Syekh Ali gak pernah merasa orang yang dibantunya nanti ketergantungan."
"Beliau bilang 'kita tak mandang, terserah dia untuk apa, yang jelas pagi-pagi mencari rezeki, rezeki itu maka buat dia'," jelas Iskandar.
Sedekah subuh ini menurutnya dilakukan Syekh Ali karena mencari mereka yang mengais rezeki di pagi hari.
"Matanya jeli banget kalau lihat duafa, makanya suka ngerem mendadak. Dia keluar terus ngasih ke kaum duafa," tambahnya.
Kini almarhum telah tiada.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Syekh Ali Jaber wafat di rumah sakit Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Timur, pada Kamis (14/1/2021).
Jenazahnya telah dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Cipondoh, Tangerang.
(*)