Jumlah itu, hampir tiga kali lipat gabungan pasukan AS di Afghanistan, Suriah, maupun Somalia, membuat ibu kota layaknya medan perang.
Seluruh jalanan DC dilaporkan ditutup, dengan pelat beton dan kontainer truk berukuran besar dipasang menutupi area pusat.
Dinas keamanan mengungkapkan, mereka mendapatkan laporan intelijen bahwa teroris sayap kanan hendak menyasar bangunan negara.
Dengan keputusan pihak keamanan menutup DC, diprediksi tidak akan ada perayaan dalam pelantikan Joe Biden, di mana sebagian menonton secara virtual.
National Mall, tempat yang biasanya menjadi rujukan jika Hari Inaugurasi digelar, juga dilaporkan sudah tertutup.
Sebanyak 200.000 bendera bakal dipasang oleh pihak pengelola untuk mewakili mereka yang yang tidak bisa hadir.
Dalam pidatonya, presiden terpilih berusia 78 tahun itu bakal menekankan upaya untuk menyatukan AS yang sudah terbelah.
Mantan Senator Delaware tersebut diyakini ingin menekankan bahwa dia adalah presiden bagi semua rakyat AS, bukan untuk yang memilihnya.
Komentar