Atau berjarak kurang lebih 27 kilometer dari Desa Waijoi, Kecamatan Wasile Selatan, Kabupaten Halmahera Timur.
"Peristiwa itu benar terjadi, namun kejadiannya terjadinya salah paham antara masyarakat dan suku Togutil," kata Adip saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/1/2021).
Adip menuturkan, kehadiran masyarakat di lokasi itu adalah untuk memberikan bantuan beras kepada Suku Togutil.
"Namun pada saat menjelang menyeberangi sungai, salah seorang warga suku Togutil mengarahkan panahnya ke masyarakat, namun tidak melukai," ujar Adip.
Dia menambahkan, peristiwa tersebut saat ini sudah ditindaklanjuti oleh Polres Halmahera Timur.
Mengutip Kompas.com, 5 April 2019, Suku Tobelo Dalam atau Togutil adalah penghuni pedalaman hutan Halmahera bagian tengah dan timur, yang umumnya hidup berkelompok.
Tercatat, kurang lebih terdapat 21 kelompok suku Togutil yang hidup di pedalaman hutan.
Pola hidup mereka berbeda-beda.
Sebagian telah dirumahkan oleh pemerintah, dan sebagian lain masih bertahan dengan tradisi nomaden.
“Pola seperti ini dipengaruhi oleh faktor ketersediaan pangan pada satu tempat,” kata Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Maluku Utara saat itu Munadi Kilkoda.
Dia menyebut, ketergantungan suku Togutil pada hutan cukup tinggi, dalam kosmologi mereka, hutan adalah rumah, sehingga mereka melarang penebangan hutan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar