Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Disebut Serang Warga dengan Panah, Suku Togutil Ternyata Sedang Terancam Kehidupannya, Banyaknya Pembukaan Lahan Membuat Mereka Makin Terjepit dan Tersingkir

None - Minggu, 24 Januari 2021 | 18:42
Gambar Ilutrasi - Beberapa Togutil di hutan halmahera, Maluku Utara keluar dari dalam hutan menuju camp perusahaan meminta bahan makanan
(KOMPAS.com/YAMIN ABD HASAN)

Gambar Ilutrasi - Beberapa Togutil di hutan halmahera, Maluku Utara keluar dari dalam hutan menuju camp perusahaan meminta bahan makanan

Sebagian telah dirumahkan oleh pemerintah, dan sebagian lain masih bertahan dengan tradisi nomaden.

“Pola seperti ini dipengaruhi oleh faktor ketersediaan pangan pada satu tempat,” kata Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Maluku Utara saat itu Munadi Kilkoda.

Dia menyebut, ketergantungan suku Togutil pada hutan cukup tinggi, dalam kosmologi mereka, hutan adalah rumah, sehingga mereka melarang penebangan hutan.

Baca Juga: Keterlaluan! Viral Aksi Paman Nekat Cekoki Keponakan yang Baru 4 Bulan dengan Minuman Keras: Rewel Nangis-nangis

"Mereka memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di hutan untuk dapat bertahan hidup, baik dengan meramu sagu, dan berburu berbagai jenis binatang," kata Munadi.

Munadi mengatakan, cara pemanfaatan sumber daya alam tersebut masih dipertahankan hingga sekarang, sebab hutan Halmahera menyimpan sumber daya alam yang cukup untuk kebutuhan hidup suku Togutil dalam waktu yang cukup lama.

Terdesak pembukaan lahan

Seiring waktu, pembukaan lahan dan hutan untuk kepentingan perusahaan kayu, tambang, dan aktivitas masyarakat pesisir, membuat suku Togutil makin terjepit dan tersingkir dari ruang hidup mereka.

Sumber-sumber makanan mereka pun makin sulit didapat.

Baca Juga: Birahinya Tak Tertahan Lagi, Pasangan Pasien Corona di NTB Ini Nekat Berhubungan Mesum di Ruang Isolasi hingga Terekam CCTV, Pihak RS: Kami Sudah Laporkan ke Polres

Beberapa kejadian yang dialami kelompok Akejira, salah satu nama kelompok Suku Togutil, menunjukkan fakta tersebut benar-benar terjadi.

Sebanyak 11 anggota kelompok Akejira terpaksa harus keluar dari hutan karena kekurangan sumber pangan untuk bertahan hidup.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x