"Imam Masjid Biru, Cafer Nasibullahoglu, pun mengakui jasa Sukarno.
Secara tak resmi umat muslim sana menyebut Masjid Biru sebagai Masjid Sukarno," kata pria yang juga pernah jadi Dubes Uni Emirat Arab ini.
Wahid menjelaskan, demikian juga dengan cerita makam Imam Bukhari.
Walaupun tidak ada sumber sejarah resmi, masyarakat Samarkand sampai saat ini meyakini bahwa makam Imam Bukhari dibangun oleh Uni Soviet atas jasa Sukarno.
Konon Sukarno bersedia memenuhi undangan Nikita Khruschev dengan syarat ditemukannya makam Imam Buchari.
Dan benar saja Khruschev memenuhi syarat itu dan Sukarno sendiri dalam rangkaian kunjungannya tahun 1956 mengunjungi makam tersebut dengan perjalanan kereta api yang ditempuh sekitar 3,5 hari.
Awalnya makam Imam Buchari masih banyak dikelilingi oleh padang ilalang.
Namun demi menyambut sukarno, Khruschev merehab Makam Imam Buchari.
Tempat itu kini memang ditutup.
Akan tetapi jika rakyat Indonesia berkunjung dan bilang dari Indonesia pasti dibukakan oleh penjaganya.
"Mereka tahu bahwa itu jasa Bung Karno jadi mereka sangat menghargai hal itu," ungkapnya.