Perusahaan itu juga terikat dengan organisasi kriminal seperti Yakuza di Jepang atau beberapa geng di Australia.
Tse "menarik perhatian" polisi federal Australia selama delapan tahun, setelah polisi menghancurkan perdagangan narkoba besar di Melbourne.
Polisi menyita 2 kg heroin dan sabu, uang tunai 4 juta, barang berharga seharga 10.000 dollar AS (Rp1,4 M), 99 tas tangan dan dompet bermerek, supercar Lamborghini dan chip uang yang digunakan di kasino senilai 600.000 dollar AS (Rp8,4 M).
Sejak itu, Tse mendapat perhatian besar dari polisi.
Pada 2016, seorang warga Taiwan ditangkap di bandara Yangon, Myanmar karena membawa sabu dalam jumlah besar.
Orang ini menolak untuk mengaku kepada polisi sampai polisi Myanmar memeriksa telepon dan menemukan 2 video yang mencurigakan.
Video tersebut menunjukkan seorang pria disiksa dengan listrik. Ponsel ini juga memiliki foto Tse. Lalu informasi ini segera dikirimkan ke AFP.
Informasi di telepon juga menunjukkan bahwa 1,2 ton ekstasi juga akan dirilis di Geraldton, Australia Barat, pada 2017.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Pantas Saja Jadi Buruan 20 Negara, Gurita Bisnis Raja Narkoba Asia Ini Ternyata Sangat Meresahkan, Negara Besar Ini Saja Kewalahan Menghadapinya"
(*)