"Astagfirullahalazim 200 perak berarti?" Musa mencoba meyakinkan diri.
"Ya orang dari situ," jawab penumpang tak mau kalah.
"Saya bilang berarti Bapak bayar ke saya Rp 200 perak. Lalu dia bilang iya."
"Di situ saya bilang Astagfirullahalzim, duit Rp 200 perak tuh nyampe ke mana pak?," ucap Musa.
Lantaran merasa direndahkan, Musa memilih orang tersebut tak usah membayar tarif kepadanya.
Musa memberikan lagi uang Rp 5000 milik penumpang tersebut.
"Lalu saya bilang lagi, sekarang gini aja pak, saya kembaliin uangnya, bapak nggak usah bayar," jelasnya.
Musa menceritakan telah menjadi sopir omprengan di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur sejak 6 tahun silam.
Namun sebelumnya ia telah menjadi sopir angkutan umum sedari tahun 1975.
Sekira hampir 46 tahun menjadi sopir, Musa mengaku baru pertama kali menghadapi penumpang seperti itu.