Gridhot.ID - Dilaporkan Badan Keamanan Laut mengamankan kapal MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Freya berbendera Panama.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kedua kapal tersebut diduga melakukan transfer bahan bakar minyak ( BBM) ilegal di perairan Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (24/1/2021).
Khatibzadeh mengatakan, penyitaan kapal tersebut karena masalah teknis dan masalah itu sering terjadi dalam pengiriman menggunakan kapal.
"Organisasi Pelabuhan kami dan perusahaan pemilik kapal sedang mencari penyebab masalah dan menyelesaikannya," kata Khatibzadeh dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Namun tanpa pemberitahuan apa-apa, China justru tiba-tiba meminta permohonan ke Indonesia terkait berita penangkapan tersebut.
Dikutip Gridhot dari Kontan, pemerintah China pada Rabu (27/1/2021) meminta Indonesia untuk memperlakukan sekelompok nelayan China yang ditahan dengan adil.
Akan tetapi, China tidak memberikan indikasi apa yang dilakukan kapal tanker minyak mereka ketika ditemukan di laut yang sedang memindahkan bahan bakar dari kapal Iran.
Melansir AP, MT Horse berbendera Iran dan MT Freya berbendera Panama, ditangkap oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) pada Minggu dan diduga mentransfer bahan bakar secara ilegal di laut, mematikan sistem identifikasi dan pelanggaran lainnya.
Pihak berwenang Indonesia mengatakan 36 awak Iran dan 25 awak China ditahan.
Iran telah menjual minyak di pasar gelap sejak mantan Presiden Donald Trump menjatuhkan sanksi pada 2018 dan mengancam akan menghukum negara-negara yang membeli minyak mentah Iran. Kapal tanker minyak Iran mematikan peralatan pelacak untuk menyembunyikan tujuan mereka.
"Pihak berwenang Indonesia mengonfirmasi kepada Kedutaan Besar China bahwa para awak dalam kondisi baik," kata juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian seperti yang dilansir AP.
Zhao menambahkan, Kedutaan China meminta pihak berwenang Indonesia untuk menyelidiki kasus ini secara tidak memihak sesuai dengan hukum, dan untuk memastikan kesehatan, keselamatan dan hak-hak yang sah serta kepentingan para awak.
Dia tidak memberikan rincian tentang pemilik atau tujuan kapal China tersebut.
(*)
Source | : | Kompas.com,kontan |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar