GridHot.ID - Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menjabat sebagai Kapolri.
Melansir ANTARA, pelantikannya dilakukanoleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada Rabu (27/1/2021).
Listyo Sigit Prabowo yang menjadi Kapolri otomatis meninggalkan jabatan sebelumnya sebagai Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri.
Lantas apa yang terjadi?
Melansir Tribunnews.com, jabatan Kepala Bareskrim Polri kini menjadi perebutan di internal Polri.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan mekanisme penunjukkan Kabareskrim nantinya akan digodok terlebih dahulu oleh Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).
Nantinya, Wanjakti akan mengirimkan sejumlah nama yang direkomendasikan untuk menduduki orang nomor satu Bareskrim Polri itu kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Untuk penunjukan Kabareskrim akan dibicarakan di Wanjakti atau dewan kebijakan tingkat tinggi. Tentunya nanti direkomendasikan ke Kapolri," kata Ahmad di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis (28/1/2021).
Dari rekomendasi itu, kata Ahmad, Jenderal Listyo akan mempertimbangkan nama yang akan ditunjuk tersebut.
Penunjukkan tersebut nantinya akan sepenuhnya wewenang Kapolri.
"Siapa yang akan ditunjuk merupakan kewenangan dari bapak Kapolri," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) memprediksi usai Komjen Listyo Sigit ditetapkan sebagai Kapolri yang baru, kursi Kabareskrim akan mengarah ke empat nama.
Keempat nama tersebut yakni Irjen Wahyu Hadiningrat yang kini menjabat Wakabareskrim, Irjen Nico Afinta sebagai Kapolda Kalsel, Irjen Wahyu Widada sebagai Kalolda Aceh, dan Irjen Dofiri yang menjabat Kapolda Jabar.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menjelaskan mengapa empat nama itu muncul sebagai calon Kabareskrim.
"Wahyu Widada adalah adhimakayasa di angkatannya Kapolri Listyo, yakni Akpol 91. Dia ketua tim pembuat makalah Sigit untuk uji kepatutan di Komisi 3," kata Neta dalam siaran pers yang diterima, Jumat (22/1/2021).
Sementara itu, Irjen Dofiri menurut Neta adalah senior dari Listyo, yakni Akpol 1989. Tak dijelaskan oleh Neta secara spesifik selain faktor senioritas tersebut.
"Irjen Nico Afinta adalah tim sukses Sigit yg ikut mendampingi saat uji kepatutan di Komisi 3," kata Neta
"Sementara Wahyu Hadiningrat adalah ketua tim sukses Listyo yang mendampingi Sigit roadshow ke para tokoh, termasuk ke sejumlah mantan Kapolri," kata Neta.
Lebih lanjut, IPW menilai publik akan menunggu soal paradigma baru yang dibawa Kapolri Listyo
"Dengan ikon Presisi, Sigit akan membawa paradigma baru di Polri. Tentunya publik berharap, Sigit akan segera mewujudkan semua yang dijanjikannya saat uji kepatutan di Komisi III DPR," pungkasnya.
(*)