Gridhot.ID- Amerika Serikat dengan Iran hingga sekarang masih terlibat konflik.
MElansir dari Intisari-Online.com, konflik ini memanas seusai terbunuhnya jenderal Soleimani yang diduga karena serangan AS.
Hal inilah yang berkembang hingga akhirnya kedua negara ini saling mengeluarkan ancaman soal perang nuklir.
Namun demikian, semenjak AS punya presiden baru Joe Biden, kesepakatan soal nuklir sebenarnya akan diselesaikan.
Tapi hingga sekarang masih belum menemukan titik terang.
Dikabarkan dari Kontan.co.id, pada 2018, Trump menarik AS dari JCPOA dan menjatuhkan sanksi berat ke Iran untuk mempertahankan kebijakan keras terhadap Republik Islam tersebut.
Iran setahun kemudian menanggapinya dengan tidak mematuhi sebagian besar komitmen utama dalam kesepakatan itu, di mana mereka dijanjikan mendapat bantuan ekonomi untuk membatasi program nuklirnya.
Pada 4 Januari Iran mengumumkan telah meningkatkan proses pengayaan uraniumnya hingga kemurnian 20 persen, jauh di atas 3,67 persen yang diizinkan sesuai perjanjian.
Meski begitu, kemurnian tersebut masih jauh di bawah syarat yang dibutuhkan untuk sebuah bom atom.
Teheran sudah meminta Washington mencabut sanksi tanpa syarat.