GridHot.ID - Gerakan aksi unjuk rasa berkembang pesat di Rusia untuk mendukung kritikus Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny.
Melansir Kontan.co.id, Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk aksi demonstrasi akhir pekan lalu yang menuntut pembebasan kritikus Kremlin Alexei Navalny yang dipenjara.
Putin bahkan menyebut jika pembebasan Navalny berbahaya dan ilegal.
Polisi menahan lebih dari 3.700 orang dan menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi unjuk rasa di seluruh Rusia pada Sabtu pekan lalu.
Puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan mengabaikan hawa dingin yang ekstrem dan peringatan polisi untuk menuntut Navalny dibebaskan dari penjara.
Sementara itu, dilansir dari TribunJateng.com, pada Sabtu (23/1/2021), pengunjuk rasa anti-Kremlin, Filipp Kuznetsov, ditahan di Moskow.
Filipp Kuznetsov dinyatakan bersalah oleh pengadilan pada Senin (25/1/2021) karena berpartisipasi dalam protes ilegal.
Namun, baru pada Rabu malam (27/1/2021), pihak berwenang dapat menemukan sel penjara untuknya.
Kelompok pemantau menyebut, jumlah pengunjuk rasa yang ditahan kepolisian Rusia pada aksi unjuk rasa akhir pekan mencapai rekor.
Polisi Moskwa sampai harus berjuang menemukan ruang yang cukup di fasilitas penahanan.