Gridhot.ID - Konflik antara China dengan Amerika Serikat makin memanas.
Terlebih Karena AS secara penuh mendukung kemerdekaan Taiwan dari China Komunis.
Sekali saja ada pelor meletus di Taiwan, maka China akan membanjiri seluruh selat Taiwan dengan pasukan Marinir siap tempur.
Melansir dari Sosok.ID Kementerian Pertahanan China mengatakan, hubungan militer China dan Amerika Serikat (AS) berada pada titik awal baru dengan Pemerintahan Joe Biden.
Tetapi, Kementerian Pertahanan China memperingatkan, tidak mungkin bagi AS untuk menahan China jika tetap bertekad untuk melakukan sesuatu yang mengarah pada perang.
"Untuk menahan China, Mission Impossible!" tegas Kolonel Senior Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan China, dalam konferensi pers Kamis (28/1), seperti dikutip Global Times.
Melihat ke masa depan, dengan Pemerintahan baru AS di bawah Biden, Wu menyebutkan, hubungan militer antara China dan AS sekarang berada pada titik awal sejarah baru.
Dan, Beijing berharap, Pemerintahan AS yang baru bisa bekerjasama dengan China dalam meningkatkan dialog. Fokusnya pada kerjasama, mengelola perbedaan, dan mendorong pembangunan yang sehat dan stabil dalam hubungan China-AS.
Relasi China-AS, Wu menegaskan, mesti berdasarkan semangat non-konflik, non-konfrontasi, saling menghormati, dan saling menguntungkan.
Wu menambahkan, China mengharapkan AS untuk bertemu di tengah jalan dengan semangat profesional yang sama.
Menurut Wu, China dan AS telah memulai pertukaran pragmatis pada 2021, ketika kedua militer mengadakan konferensi video pada Selasa (26/1) hingga Rabu (27/1) lalu tentang pencarian sisa-sisa tawanan perang AS dan mereka yang hilang saat perang.
"Ini menunjukkan perhatian China terhadap masalah Amerika Serikat di bidang kemanusiaan," ujar Wu.
AS tak akan sekalipun mengendorkan kekuatannya di Taiwan.
Justru mereka akan tetap melancarkan bantuan militer seandainya perang benar-benar meletus.(*)
Source | : | Kontan.co.id,Sosok.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar