Selain itu, kapal tempur dengan sejumlah sistem perang canggih itu juga dijadwalkan bakal singgah di Korea Selatan dan Australia.
Hal ini pun disebut sebagiai kegeraman dari berbagai negara Barat atas kenekatan China di kawasan Indo-Pasifik tersebut.
Padahal diketahui Jerman tak memiliki wilayah atau kepentingan khusus di kawasan tersebut.
Langkah yang diambil Jerman ini merupakan langkah yang cukup langka yang diambil pemerintah Negeri Panser.
Musim gugur tahun lalu, kabinet Jerman menyetujui pedoman militer baru yang berkaitan dengan aktivitas di Indo-Pasifik.
Pedoman ini menekankan pentingnya supremasi hukum dan mempromosikan pasar terbuka di kawasan, menyiratkan penolakan monopoli yang hendak dilakukan China.
Langkah yang diambil Jerman dengan mengirimkan kapal fregatnya ini merupakan strategis baru.
"Kami berharap bisa berlayar musim panas ini. Kami belum memutuskan detailnya, tapi kami melihat Jepang sebagai port of call. Kami ingin memperdalam hubungan kami dengan mitra kami dalam kelompok demokrasi," ungkap Thomas Silberhorn, Parliamentary State Secretary untuk Kementerian Pertahanan Jerman, kepada Nikkei.
Perlu diketahui, kebijakan serupa untuk mengecam China dengan mengirimkan kapal perang ke Indo-Pasifik lebih tepatnya Laut China Selatan telah diambil beberapa negara Eropa.