Namun, protes itu justru memicu ketegangan antara dirinya dan petugas PSC.
Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com, menurut Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang insiden tersebut manusia karena petugas kelelahan.
Insiden itu menyebabkan seorang petugas PSC 119 Dinas Kesehatan Kota Malang pingsan akibat kena pukulan anggota keluarga tersebut.
Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, Takroni Akbar mengatakan, insiden jenazah tertukar tersebut karena petugas kelelahan imbas dari banyaknya pemakaman jenazah Covid-19 selama dua hari kemarin.
"Itu manusiawi. Teman-teman kecapekan karena sebelumnya sehari semalam diguyur hujan. Jadi harus dimaklumi," ucap Takroni kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (29/1/2021).
Ada sekitar sembilan pemakaman jenazah Covid-19 di Kota Malang pada pada Kamis kemarin.
Jenazah yang tertukar tersebut berinisial W, warga Kota Malang yang memiliki nomor antrean 4.
Saat itu petugas PSC 119 Dinas Kesehatan Kota Malang ingin memakamkan jenazah nomor antrean 3 dan 5 karena sama-sama dimakamkan di TPU Sukun.
Tetapi, keluarga jenazah W tidak sabar menunggu sehingga satu anggota keluarganya marah.
Karena merasa tertekan, petugas sampai keliru mengambil antrean jenazah nomor 4, tapi yang diambil nomor 6.