Tangis Aisyah Pecah
Aisyah Allisa diam seribu bahasa kala keluar dari Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangerang Selatan (Tangsel) didampingi suster dan psikolog, Sabtu (30/1/2021).
Aisyah mengenakan baju dan celana serba hitam, serta kerudung biru dongker. Setengah wajahnya tertutupi masker medis berwarna ping. Anak usia 10 tahun itu hampir tanpa ekspresi.
Aisyah dinyatakan sembuh Covid-19 usai 13 hari karantina di RLC.
Ia didudukkan di antara Koordinator RLC Suhara Manullang, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wahyunoto Lukman dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Khairati.
Kepulangan Aisyah dibuatkan seremoni sederhana, sebagai tanda penyerahan pihak RLC kepada Dinsos.
Aisyah sebatang kara. Secara administrasi anak kelas IV SD itu dinyatakan terlantar oleh pihak kepolisian berdasarkan keterangan Ketua RT dan RW di Kelurahan Benda Baru, Pamulang, tempat Aisyah tinggal dulu.
Selama delapan tahun Aisyah dan ibunya tinggal di rumah kontrakan di Benda Baru.
Kartu Keluarga hanya mencatatkan nama Aisyah dan ibunya, Rina (44).