"Tetapi dalil dengan niat jahat ini telah ketahuan, karena dalam kelompok perampok itu, ada orang yang Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambon kenal," tukasnya.
Sebby mengatakan, akibat kejadian segala aktivitasnya terganggu.
"Dan selama 10 hari Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambon telah mengalami shock dan telah menderita secara mental juga secara phsikologis," ungkapnya.
Dengan situasi krisis yang telah dialami oleh Sebby, maka semua pertanyaan wartawan dari berbagai media tentang Perang Pembebasan Nasional yang dilakukan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di seluruh wilayah Papua, belum terbalas sampai Selasa (2/2/2021).
"Dengan demikian, saya Sebby Sambon sebagai Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sampaikan permohonan maaf kepada semua pihak dan yang terutama kepada Pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM yang sedang Perang dengan Pasukan Kriminal Indonesia yaitu Tentara dan Polisi Indonesia," kata Sebby.
"Dan saya juga sampaikan mohon maaf kepada semua Pejuang Papua Merdeka dari KNPB bersama rakyat, serta semua Orang asli Papua yang berjuang Papua merdeka di berbagai organisasi Perjuangan."
"Sampai sekarang saya sembunyi di kampung yang tidak ada listrik, dan juga tidak ada jaringan telepon serta tidak bisa akses internet. Baru dua hari ini saya ke kota untuk informasikan kepada semua pihak, tentang situasi krisis yang dialami oleh Jubir TPNPB-OPM," jelasnya.
Terkait peristiwa perampokan itu, ia mempertanyakan mengapa Orang Asli Papua melakukan perampokan terhadap sesama orang Papua.
"Kami percaya bahwa hal ini akan terungkap setelah Papua merdeka penuh dari Penjajahan Indonesia. Mohon advokasi semua pihak, dan terima kasih atas kerja sama yang baik. Kami butuh keadilan perdamaian dan kedamaian," tutup Sebby.
Siapa sebenarnya Sebby Sambon?
MelansirSurya.co.id, Sebby Sambon lahir pada tanggal 3 Januari 1975.