Namun, kejadian tak terduga pun terjadi. Panji Petualang justru kena gigitan sang raja ular.
Panji Petualang mengaku, kala itu gerak refleksnya memang berkurang karena kondisi yang belum istirahat atau kelelahan.
Saat menggigit, satu taring ular king kobra Garaga pun menembus jari Panji.
"Pas liat ekornya dia buang air atau enggak, aku udah capek, refleks ku kurang, (langsung) digigit di sini, langsung masuk satu taring," kata Panji Petualang sambil menunjukkan jari tangan yang digigit Garaga.
Panji menyebut, ular berukuran jumbo itu memang sedang dalam fase akan ganti kulit. Menurutnya, karakter raja ular memang sensitif saat akan ganti kulit dan matanya juga jadi agak rabun.
"Si Garaga kan mau ganti kulit, saat fase ganti kulit king kobra itu sensitif banget, iseng lah kita buka kita cek dan hal yang tidak diinginkan itu terjadi. Mungkin karena masih rabun kulit matanya masih abu-abu tertutup," katanya.
Lalu, bagaimana nasib Panji Petualang setelah digigit king kobra kala itu?
Panji mengaku kondisinya sudah agak baikan.
"Tadi waktu subuh masih biru, cuma alhamdulillah ditiupin istri, sembuh sekarang bisa kumpul sama kalian," katanya.
Namun, terlihat jarinya masih agak lebam dan bengkak.
"Masih ada lebam sedikit, keliatan lebih gede dikit karena walau bagaimana tetap lah bisa masuk ke badan," katanya sambil menunjukkan jari bekas gigitan Garaga.
Selain itu, Panji Petualang juga mengaku masih merasa pegal di tangannya dan tak enak badan yang kemungkinan efek dari bisa ular akibat gigitan Garaga.
"Jujur kadang pegel juga, daritadi enggak enak badan, walaupun terlihat ceria ini badan masih enggak enak karena mungkin ada beberapa bisa yang masuk ke sini. Walaupun satu taring, bisa king kobra, berbahaya," ujarnya.
Menurutnya, baru kali ini ia digigit ular king kobra Garaga. Walaupun begitu, sebelumnya Panji Petualang juga sempat beberapa kali kena gigitan ular king kobra lain.
Namun, hidupnya beruntung karena masih selamat dari gigitan ular berbisa yang mematikan itu.
"Ini juga kesalahan datang dari Panji, Garaga lagi fase sensitif dia lagi mau ganti kulit, aku ganggu, akhirnya dia nyerang, refleksku kurang, lagi capek juga, subuh juga kondisinya, kena cantol," ujarnya.
Kemudian, ia juga berpesan agar orang lain tidak senasib dengannnya. Menurutnya harus tetap hati-hati jika memelihara ular berbisa.
"Intinya aku juga mau ngingetin bagi temen-temen yang memelihara ular berbisa, reptiler harus hati-hati lagi, harus lebih menjaga keselamatan karena celaka itu bisa kapan aja. Jangan sombong jangan takabur karena ketika kalian sombong ketika kalian takabur kalian tinggal nunggu waktu kapan kalian celaka," katanya.
(*)
Source | : | Tribunjabar.id,banjarmasin.tribunnews.com |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar