Para pemimpin Irak pun melarikan diri dan bersembunyi. Sementara pencarian intensif terus dilakukan oleh pasukan AS terhadap Saddam Hussein.
Delapan bulan kemudian, pada 13 Desember 2003, Saddam Hussein berhasil ditangkap.
Dia kepergok bersembunyi di sebuah ladang yang sama, tempat pelariannya tahun 1959, setelah turut ambil bagian dalam upaya pembunuhan terhadap PM Irak Abdul-Karim Qassim.
Pada Juni 2004, Saddam diadili atas berbagai kejahatannya, kemudian dihukum karena kejahatan terhadap kemanusiaan.
Melansir Kompas.com, wawancara Biro Investigasi Federal AS (FBI) berlangsung saat dia berada dalam tahanan tentara AS.
Dari sana, muncul cerita Saddam dalam pelarian, sebelum dan setelah dijungkalkan.
Dokumen itu juga mengonfirmasikan laporan sebelumnya bahwa Saddam sengaja membuat dunia percaya bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal, salah satu faktor pendorong invasi AS.
Kepemilikan senjata pemusnah massal itu sengaja dia tiupkan untuk membuat Iran yakin bahwa Irak memiliki senjata kuat.
Komentar