Saddam mengatakan sempat kembali ke Baghdad sekitar 10 atau 11 April 2003 ketika kota itu hendak jatuh.
Saat itu dia bertemu dengan para pemimpin Irak dan mengatakan, ”Kita berjuang secara tersembunyi.” Namun, tak lama kemudian Saddam meninggalkan Baghdad.
Diungkapkan bahwa dia mengurangi tenaga pengamanan pribadi untuk mengelabui tentara AS yang memburunya.
Kepada penjaganya, dia mengatakan, mereka telah menunaikan tugas dengan bagus. Ini semua terungkap dalam dokumen lebih dari 100 halaman ditulis George Piro, seorang agen FBI.
Piro mewawancarai Saddam setelah Saddam ditemukan dalam sebuah lubang di sebuah lahan pertanian di Tikrit, kota asalnya, yang berjarak sekitar 80 km di utara Baghdad.
Wawancara tersebut tersedia untuk publik pada 1 Juli 2009 oleh National Security Archive.
Saddam membantah kepercayaan luas bahwa dia menggunakan orang yang mirip dengannya untuk menghindari penyergapan. ”Ini tipuan film, bukan kisah nyata,” kata Saddam.
Saddam mengatakan, dia menghindari musuh dengan menggunakan telepon hanya dua kali dalam satu dekade.
Saddam terus berpindah-pindah tempat. Dia berkomunikasi dengan kerabat melalui kurir atau bertemu secara pribadi.
”Dia sangat sadar kecanggihan teknologi AS,” demikian salah satu kutipan tulisan Piro.