Untuk itulah anak keduanya, Zahra, memeras keringat demi keluarganya.
Zahra, pelajar kelas 3 SMP Negeri 5 Lhokseumawe, terpaksa bekerja sebagai kuli bangunan di Kota Lhokseumawe.
Padahal, di Aceh, perempuan yang menjadi kuli bangunan adalah hal langka.
Namun, ia membuang perasaan tersebut demi bisa melanjutkan hidup.
Tak cuma itu. Ia terpaksa melupakan hari-hari indah di sekolah layaknya pelajar kebanyakan.
“Saya sering tidak masuk sekolah. Maka, saya bekerja, ikat besi bangunan rumah, dan lain sebagainya. Terpenting uang harian saya bisa bantu orangtua, sebagian buat sekolah saya dan dua adik. Abang saya sudah tamat SMA satu orang,” tuturnya.
Kisah Zahra dan keluarganya ini menjadi viral di media sosial. Banyak orang tersentuh untuk meringankan beban mereka.
Pihak sekolah membantu rehab rumah Zahra dengan biaya seadanya.
“Rumah yang dibangun dewan gurunya Zahra itu adalah tanah desa. Saya tak punya tanah sama sekali,” katanya.