Tapi karena kondisi keluarga keponakannya tidak baik sejak pandemi, mereka memutuskan untuk meninggalkan kakek itu di Surau.
Sang paman menjelaskan bahwa dia dibujuk oleh keluarga untuk mengikuti mereka sholat berjamaah.
"Pilu hati kami ketika dia berbagi cerita bagaimana ditinggalkan di sebuah surau yang mana pada peringkat awal dirinya tidak menyangka akan diperlakukan sedemikian.
"Bujukan pihak keluarga mengajaknya ke surau untuk berjemaah adalah siasat untuk meninggalkan dia di surau berkenaan.
Pakaian juga sudah siap diletakkan di dalam tas," katanya.
LZS memaklumkan, warga emas berkenaan kini ditempatkan di sebuah rumah kebajikan di Dengkil.
"Alhamdulillah, selepas berunding, warga lansia itu bersetuju ditempatkan di sebuah panti jompo di Dengkil dan LZS akan menanggung biaya dan perawatannya.
"Terima kasih kepada pemberi zakat.
Kami coba sedaya upaya untuk salurkan zakat anda kepada mereka yang berhak.
Sedikit bagi anda, segalanya buat mereka," katanya. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar