"Sebelum para relawan melakukan aktivitas di lapangan, mereka terlebih dahulu menjalani rapid antigen, dari situ banyak ditemukan positif," kata Safaruddin dikutip dari Tribun Timur.
Menurut Safaruddin, kemungkinan para relawan tersebut terjangkit Covid-19 setelah melakukan aktivitas di tempat pengungsian.
"Kami melakukan rapid antigen terhadap seluruh relawan setiap tiga hari, untuk mengantisipasi penyebaran virus yang lebih parah di tengah bencana," kata dia.
Safaruddin mengaku, pihaknya memang kesulitan untuk mengatasi penyebaran Covid-19 kluster pengungsian akibat bencana tersebut.
"Kluster pengungsian terjadi karena penerapan protokol kesehatan tidak dapat dikontrol," papar Safruddin.
Selanjutnya, para relawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan langsung diisolasi mandiri dan beberapa dari mereka kembali ke daerah asalnya.
"Kita langsung arahkan melakukan isolasi di tempat yang telah disiapkan pemerintah, dan beberapa kembali ke daerahnya," tukasnya.(*)
Source | : | Kompas.com,TribunTimur |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar