"Pada ketinggian 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur," lanjutnya.
"Tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang, sedangkan mesin sebelah kanan tetap," sambungnya.
Lalu, tercatat pada 14.38.51 WIB, kondisi cuaca yang tak memungkinkan membuat kapten Afwan meminta kepada pengatur lalu lintas udara berbelok ke arah 075 derajat.
ATC lalu memberikan izin untuk pilot berbelok.
ATC memperkirakan perubahan rute ini bisa membuat SJ 182 bertemu dengan pesawat lain yang juga memiliki tujuan Jakarta-Pontianak.
"Maka SJ 182 diminta berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki," tambah Nurcahyo.
Lalu, pukul 14.39.47 WIB, pesawat mulai berbelok ke arah kiri dan melewati ketinggian 10.600 kaki dan berada di 046 derajat.
"Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, atau throttle kiri bergerak mundur, yang kanan tetap," terang Nurcahyo.
ATC lalu memberi instruksi pada kapten untuk naik ke 13 ribu kakai.