Belum lagi tunggakan sekolah yang belum terbayar.
Syam sendiri tinggal di rumah warisan mertuanya dengan kondisi yang sudah rusak di beberapa bagian.
Untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari, Syam bekerja serabutan mulai dari bertani, kuli bangunan, hingga memungut kayu bakar untuk pabrik tahu.
Tubuhnya kurus dan tak lagi terawat.
"Aktivitas sehari-hari bantu istri.Kalau ada tetangga yang menyuruh, jadi kuli bangunan atau jadi buruh tani di sawah orang lain," ujarnya.
"Sekarang lagi gak ada pekerjaan, ya ngumpulin barang bekas untuk dijual," sambungnya.
Hingga saat ini, sejumlah artis kondang yang pernah dibuatkannya lagu belum pernah mengunjunginya.
"Hingga saat ini belum pernah ada artis yang datang ke sini atau hanya sekadar memberikan kabar juga tidak ada. Mungkin mereka sibuk," ujarnya dengan nada getir.
Selama ini Syam tak berharap banyak, dirinya hanya ingin ada pengakuan atas karyanya tersebut.
Masih ada beberapa lirik lagu yang ditulisnya di kertas sisa coretan anaknya belajar.