Selama survei berlangsung, sebanyak 76,3% responden menganggap China sebagai kekuatan ekonomi paling berpengaruh saat ini.
China masih dipandang sebagai kekuatan politik dan strategis paling berpengaruh di Asia Tenggara meskipun presentasenya turun dari 52% tahun lalu menjadi 49% tahun ini.
Mayoritas respon juga masih merasa khawatir akan besarnya pengaruh China di kawasan ini. Kekhawatiran mereka naik tahun ini menjadi 88,6% dari 85,4% tahun lalu.
Berbeda dengan China, responden tahun ini menyambut pengaruh strategis regional Amerika Serikat (AS) telah meningkat. Tahun ini angkanya naik ke 63,1% dari 52,7% di tahun lalu.
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat ASEAN cukup menerima terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS yang baru dan menunggu kebijakan yang akan ia terapkan.
(*)