Nah, Marlis yang foto ibunya bernama Siti Khamiah (60) berbaju lusuh tanpa alas kaki atau sandal/sepatu menjadi viral di media sosial facebook juga mendapat komentar positif dari kampusnya.
Adalah Pak Kandong Maha, MAP, salah satu dosen di STIT Hafas Subulussalam. Pak Kandong merupakan dosen penguji Marlis saat sidang munaqasah beberapa waktu lalu.
Usai menyelesaikan sidang, Marlis sempat menangis terharu atas keberhasilannya itu. Sebab, ini menjadi loncatan baginya menuju sarjana pendidikan.
Marlis menyelesaikan skripsi berjudul Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Pelajaran Aqidah Akhlak Materi Perilaku Terpuji Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) di Kelas VII MTsS Rundeng.
Di mata para dosen, Marlis terbilang mahasiswa gigih dalam menimba ilmu.
Betapa tidak, tinggal di pedalaman Kota Subulussalam dan ekonominya yang pas-pasan bahkan jauh di bawah sederhana, Marlis tetap berjuang hingga mengikuti wisuda.
Kini, kisah Marlis menjadi bahasan paling membuat netizen terenyuh dan bersimpati. Para warga net pun mendoakan sang pemuda miskin ini mendapat perhatian dari pemerintah.
“Semoga saudara marlis ini diperhatikan pemko Subulussalam dengan diangkat menjadi guru kontrak,” kata Pak Kandong Maha.
Source | : | Facebook,Serambinews.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar