Angka tersebut berdasarkan data yang diterima TribunSolo.com, menjadi kompensasi tertinggi di Kabupaten Boyolali.
Mengingat dari puluhan orang, hanya kisaran mendapatankan ratusan juta hingga paling banter Rp 3,8 miliar saja.
"Alhamdulillah, rezekinya gusti Allah," ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com Jumat (19/2/2021).
Total nilai ganti untung sebesar Rp 10 miliar sendiri, kata Roisa merupakan nilai 4 bidang tanahnya yang terdampak proyel tol dengan luas 9.000 meter persegi.
Meski menerima uang kompensasi yang tak sedikit, namun Roisa mengaku tak ingin berfoya-foya layaknya warga Tuban yang belakangan ini viral.
Apalagi sampai memborong mobil.
Dirinya mengutarakan uang Rp 10 miliar bakal digunakan untuk masa depan kedua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan PAUD.
Untuk ditabung buat masa depan anak-anak, selain itu untuk beli tanah investasi juga," paparnya.
"Kita orang desa tidak ingin seperti di Tuban hehe," ungkapnya.