Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Turut Kena Getahnya, Amukan Massa Anti Kudeta Mulai Marah dengan Respon Indonesia Soal Politik Myanmar, Media Asing Soroti Langkah Kementerian Luar Negeri RI

Nicolaus - Rabu, 24 Februari 2021 | 17:00
(Ilustrasi) Media asing menyoroti Indonesia yang diprotes sassa anti-kudeta Myanmar
kolase Wikipedia dan Nikkei Asia

(Ilustrasi) Media asing menyoroti Indonesia yang diprotes sassa anti-kudeta Myanmar

Indonesia disebut telah proaktif dalam melobi negara-negara tetangga untuk membantu menengahi krisis melalui Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Baca Juga: Curigai Kronologi Anak dan Istrinya Bisa Positif Corona, Anang Hermansyah Angkat Bicara, Beruntung Lolos Meski Kini Ashanty Bertaruh Nyawa

Sementara itu, utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener juga ingin untuk mengunjungi negara Seribu Pagoda itu, dalam waktu dekat ini.

"Mereka (orang-orang Myanmar) mengatakan saya selalu disambut 'tetapi untuk saat ini Anda tidak bisa datang', jadi ya, tapi belum (berancana ke sana)," katanya kepada France 24 menjelang pertemuan khusus Majelis Umum PBB di Myanmar yang dijadwalkan pada Jumat (26/2/2021).

Baca Juga: Berbondong-bondong Beli Kendaraan Roda 4 Meski Tak Bisa Nyetir, Belasan Mobil di Kampung Miliarder Tuban Ringsek Parah

3. Associated Press/AP (Kantor berita AS)

APmelaporkan di antara slogan protes massa terhadap kudeta militer, terdapat seruan yang berbunyi untuk Indonesia, "Teman atau Musuh. Anda pilih, Indonesia".

Melansir AP pada Selasa (23/2/2021), menyebutkan bahwa Indonesia saat ini tengah menjadi target amarah baru masyarakat Myanmar anti-kudeta.

Berkumpul di Kedutaan Besar Indonesia mereka membawa papan dengan seruan-seruan yang menentang junta militer dan para pihak yang dianggap sekutu mereka.

Kemarahan massa berangkat dari laporan berita bahwa Jakarta sedang mengusulkan kepada tetangga regionalnya bahwa untuk menawarkan dukungan yang memenuhi syarat terhadap rencana junta mengadakan pemilu tahun depan.

Para demonstran menuntut agar hasil pemilu tahun lalu, yang dimenangkan secara telak oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi Aung San Suu Kyi, dihormati.

“Yang saya harapkan, sebagai warga negara Myanmar, adalah berdiri dengan kebenaran. Kami tidak bisa menunggu satu tahun," kata seorang demonstran, Han Ni seperti yang dikutip dari AP pada Selasa (23/2/2021).

Source :Kompas.comKontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x