2. AFP (Kantor berita Prancis)
AFP, pada Selasa (23/2/2021), menyebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukung peran perantara perdamaian, ketika negara terkaya di dunia mengutuk junta militer yang melawan protes anti-kudeta dengan kekerasan.
AFP menyoroti Indonesia melalui Menteri Luar Negeri akan menjadi utusan asing pertama yang mendarat di Myanmar sejak kudeta 1 Februari.
Indonesia disebut telah proaktif dalam melobi negara-negara tetangga untuk membantu menengahi krisis melalui Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Sementara itu, utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener juga ingin untuk mengunjungi negara Seribu Pagoda itu, dalam waktu dekat ini.
"Mereka (orang-orang Myanmar) mengatakan saya selalu disambut 'tetapi untuk saat ini Anda tidak bisa datang', jadi ya, tapi belum (berancana ke sana)," katanya kepada France 24 menjelang pertemuan khusus Majelis Umum PBB di Myanmar yang dijadwalkan pada Jumat (26/2/2021).
3. Associated Press/AP (Kantor berita AS)
AP melaporkan di antara slogan protes massa terhadap kudeta militer, terdapat seruan yang berbunyi untuk Indonesia, "Teman atau Musuh. Anda pilih, Indonesia".
Melansir AP pada Selasa (23/2/2021), menyebutkan bahwa Indonesia saat ini tengah menjadi target amarah baru masyarakat Myanmar anti-kudeta.
Berkumpul di Kedutaan Besar Indonesia mereka membawa papan dengan seruan-seruan yang menentang junta militer dan para pihak yang dianggap sekutu mereka.
Kemarahan massa berangkat dari laporan berita bahwa Jakarta sedang mengusulkan kepada tetangga regionalnya bahwa untuk menawarkan dukungan yang memenuhi syarat terhadap rencana junta mengadakan pemilu tahun depan.
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar