Seorang pejabat AS mengatakan Washington yakin serangan 23 Januari di Istana Yamama diluncurkan dari dalam Irak.
Pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama, tidak merinci atau mengatakan bagaimana AS sampai pada kesimpulan ini.
Baca Juga: Arab Saudi Terdepak, Gelar Militer Paling Kaya Kini Dipegang 5 Negara Ini
Seorang pejabat Irak yang berbicara tanpa menyebut nama sesuai dengan peraturan, mengatakan bahwa intelijen AS dibagikan dengan pemerintah Irak.
Meluncurkan serangan dari Irak akan menjadi tantangan bagi pertahanan udara Saudi, yang sekarang difokuskan pada ancaman dari Iran di timur laut dan Yaman dari selatan.
Drone semacam itu juga cukup kecil dan terbang cukup rendah ke tanah agar tidak terdeteksi radar.
Serangan itu terjadi ketika Irak berusaha memperdalam hubungan ekonomi dengan Arab Saudi dan sekutu Teluknya melalui berbagai proyek investasi.
Pekan lalu, Presiden Barham Salih mengunjungi Uni Emirat Arab dan Menteri Luar Negeri Fuad Hussein mengunjungi Arab Saudi pekan ini, tampaknya untuk membahas serangan itu.
(*)