Sampai di Jakarta seorang diri, Pak Tarno mencoba peruntungan dengan bekerja.
Awalnya, Pak Tarno berjualan minyak tanah keliling.
Kemudian, ia beralih berjualan martabak telur yang ternyata dari sini jalannya menjadi pesulap.
Caranya berjualan menarik perhatian pembeli terutama anak-anak dengan menunjukkan sedikit sulap.
Dari situ barulah Pak Taro banting setir menjadi pesulap.
(*)
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar