Warung dengan bangunan semi permanen itu berdiri menyempil di pojok jalan.
Ukurannya tidak luas, seperti warung nasi dan minuman pada umumnya.
Kondisi warung hingga saat ini masih tampak beroperasi, namun keberadaan korban sudah pergi.
Sekarang, warung tersebut dioperasikan oleh orang satu kampung dengan korban yang enggan menyebut nama.
Ketika ditanya kasus ER jadi korban pencabulan oknum lurah, penjaga warung mengaku tak tahu sama sekali.
"Saya kebetulan baru buka lagi, kemarin emang sempet dijaga (korban)," ujar penjaga warung.
"Cuma sejak dua mingguan dia udah pulang kampung," ia menambahkan.
ER diketahui merupakan warga Jawa Barat. Selama setahun terakhir, wanita 25 tahun itu sudah menjaga warung di samping kantor kelurahan.
"Sebelumnya emang saya yang jaga udah 16 tahun saya di sini," beber si penjaga.