Menurut Guardian, pada pagi hari tanggal 9 Maret, 200 pengunjuk rasa diizinkan meninggalkan daerah yang dikepung oleh polisi.
Pemerintah militer Myanmar terus memadamkan protes yang terjadi di seluruh negeri.
Massa pengunjuk rasa menuntut pembebasan pemimpin Aung San Suu Kyi dan memprotes kudeta pada 1 Februari.
(*)
Source | : | intisari-online,GridHot.ID |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar