Di kala negara-negara tetangga di Afrika memperketat perbatasan, dia menolak memberlakukan lockdown dan menyerukan bahwa para wisatawan dunia aman saat berkunjung ke negaranya.
Tak hanya itu, ketika alat tes Covid-19 mulai datang, magufuli dengan tegas menolak dan mengatakan alat itu adalah kegagalan.
Dalam klaimnya, ia menyebut alat tes itu memberikan hasil positif untuk kambing serta buah pepaya.
Bahkan ia juga mengatakan, vaksin yang saat ini beredar di seluruh dunia tidak efektif. Ia merasa, jika vaksin tersebut efektif, seharusnya dunia juga membuat vaksin untuk HIV/AIDS.
Untuk melawan virus corona, John Magufuli meminta rakyatnya untuk menghirup uap dan makan kentang sebagai obat.
Tak lupa, ia juga menyarankan untuk terus berdoa kepada Tuhan, baik saat berobat maupun bekerja.
Namun, sikap tidak percayanya terhadap Covid-19 itu mulai jadi bumerang untuk dirinya.
Pada 21 Februari 2021 lalu, Magufuli mengakui bahwa negaranya mulai kewalahan menangani penyebaran virus corona.
Pengakuannya terjadi setelah dua pejabat, Wakil Presiden Pertama Zanzibar Seif Sharif Hamad dan Kepala Sekretaris John Kijazi meninggal dunia bulan lalu.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,Kompas TV |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar