Namun, laporan yang mengutip dari sumber pemerintah itu ditanggapi oleh jubir Magufuli yang mengatakan dia tak tahu di mana saat ini presiden berada.
Magufuli Tak Percaya Covid-19
Magufuli yang menjabat presiden Tanzania sejak 2015 itu memang jadi sorotan akibat sikapnya yang tidak mempercayai wabah Covid-19.
Meski begitu, Tanzania pada 16 Maret 2020 sebenarnya melaporkan adanya kasus persana Covid-19.
Namun, Magufuli menganggapnya enteng.
Pada 22 Maret 2020, Presiden berusia 61 tahun itu memberikan pidato di Dodoma dan mengeklaim pandemi takkan bisa menyakiti Tanzania yang mayoritas beragama Kristen.
"Virus corona itu seperti Iblis, tidak akan bisa menembus tubuh (Yesus) Kristus. Dia akan terbakar seketika," klaimnya.
Lalu pada Juni 2020, Magufuli mengumumkan bahwa negara dengan populasi 60 juta itu sudah "bebas" dari wabah berkat doa yang dilakukan selama tiga hari.
Di kala negara-negara tetangga di Afrika memperketat perbatasan, dia menolak memberlakukan lockdown dan menyerukan bahwa para wisatawan dunia aman saat berkunjung ke negaranya.
Tak hanya itu, ketika alat tes Covid-19 mulai datang, magufuli dengan tegas menolak dan mengatakan alat itu adalah kegagalan.