Gridhot.ID - Serda Aprilia Manganang telah resmi berganti nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang.
Ia juga resmi berganti kelamin menjadi pria setelah disahkan Pengadilan Negeri Tondano, Jumat (19/3/2021).
Mengutip Tribunnews.com, Aprilio tampak menangis terharu setelah permohonannya itu diterima pengadilan.
Ia lalu berdiri dan memberi ucapan terima kasih kepada KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa beserta istrinya, Hetty Perkasa di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat,Jumat (19/3/2021).
Andika Perkasa pun memasangkan papan nama bertuliskan 'Perkasa' di dada Aprilio Perkasa Manganang.
Setelah terpasang, Aprilio langsung memberi hormat kepada Andika Perkasa dan memeluknya.
"Saya ingin jadi laki-laki sejati. Dua puluh delapan tahun saya menjalani status sebagai wanita dan saya bersyukur bisa lewati itu dan berterima kasih kepada Bapak KSAD dan ibu," jelas pria kelahiran 1992 tersebut.
"Ini momen terindah, saya mau lewati ini dengan hidup baru," tutup Aprilio.
Melansir Tribun Jabar, ada fakta baru di balik sidang perubahan nama dan jenis kelaminmantan atlet voli putri nasional ini.
Kakak kandung Aprilio, yakni Amasya Anggraini Manganang ternyata juga mengalami hipospadia sama seperti sang adik.
Hal itu diungkap oleh Jenderal Andika Perkasa, dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (19/3/2021).
Amasya diketahui datang dari Kalimantan untuk menjenguk adiknya yang baru saja menjalani corrective surgery di RSPAD Gatot Soebroto.
Namun pada Selasa (16/3/2021), Amasya bercerita kepada Andika Perkasa bahwa ia juga ingin diperiksa seperti adiknya.
"Amasya sebenarnya datang ke sini untuk menengok adiknya. Tetapi hari Selasa malam kemarin, Amasya curhat ke saya, dari kata-katanya 'bapak saya juga ingin diperiksa."
"Kami siap, karena tujuan kami untuk membantu, apalagi adiknya sudah kami tangani. Menurut saya kami juga mempunyai tanggung jawab untuk memberikan solusi. Toh kami juga masih dalam batas kemampuan kami," kata Andika dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (19/3/2021).
Andika pun langsung mengumpulkan tim dokter RSPAD yang sebelumnya menangani Aprilio untuk briefing dan melakukan pemeriksaan lengkap.
Pemeriksaan Amasya dilakukan selama dua hari dan sama seperti yang dijalani dengan Aprilio Manganang.
Ternyata dari hasil pemeriksaan, Amasya juga dinyatakan mengidap hipospadia yang parah seperti adiknya.
"Hasilnya sangat miris, ternyata Amasya juga tidak seberuntung kita dilahirkan dengan kelainan yang disebut hipospadia. Dan waktu itu diputuskan oleh yang membantu melahirkan atau orang tua sebagai wanita," terang Andika.
Amasya akan Jalani Corrective Surgery
Setelah hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Amasya juga mengidap hipospadia, Andika memutuskan untuk menyiapkan corrective surgery pertama untuk Amasya.
Dari hasil pemeriksaan, hipospadia yang diidap Amasya ternyata sudah serius dan membutuhkan 2 kali corrective surgery.
"Kami tanya Amasya apa kemauannya, Amasya sudah bilang ke saya minta diperiksa dan pemeriksaan sudah selesai dan kita sampaikan ke Amasya. Amasya menjawab 'saya kalau bisa dibantu saya ingin menjadi diri saya sebenarnya.'"
"Jadi kita putuskan kita akan siapkan prosedur corective surgery pertama. Sama seperti adiknya, Amasya juga masuk dalam kategori hipospadias yang serius hingga membutuhkan dua kali corevtive surgery," ucap Andika.
Corrective surgery untuk Amasya akan dilakukan pada Selasa (23/3/2021) mendatang di RSPAD Gatot Soebroto.
Sebelumnya pada Senin (22/3/2021), Amasya akan dirawat di RSPAD Gatot Soebroto untuk melakukan persiapan operasi.
Profil Amasya Manganang
Sama seperti Aprilio Perkasa Manganang, Amasya Manganang juga merupakan atlet bola voli.
Saat masih aktif bermain, Aprilio sering berhadapan dengan kakaknya.
Uniknya, Amasya juga kerap berpenampilan macho seperti sang adik, Aprilio.
Ditulis Tribun Manado(27/8/2018), Amasya tak jauh berbeda dengan April yang memiliki paras dan perawakan yang kekar serta macho.
Keduanya pun sering berpenampilan tomboi dengan menggunakan kaos dan celana.
Mereka juga jarang atau bahkan tidak pernah terlihat menggunakan rok atau pakaian feminin lainnya seperti perempuan pada umumnya.
Namun, ternyata pada masa kecil mereka, kedua kakak beradik Manganang ini pernah tampil sangat manis.
Melalui Instagram pribadi Aprilio Manganang, ia pernah mengunggah foto masa kecil mereka berdua.
Ia mengunggah potret dirinya dan juga sang kakak, Amasya yang sepertinya baru saja merayakan ulang tahun seseorang.
Hal itu terlihat dari adanya kue ulang tahun dengan angka 8 di depan mereka.
Amasya pun merangkul sang adik dan keduanya tersenyum manis pada kamera.
"Semua itu rencana Tuhan dan apa yang terjadii sekarang itu anugerah yang diberikan Tuhan amin," kata Aprilio di Instagram.
Kali ini, kakak beradik Manganang terlihat sedikit berbeda dari biasanya.
Sebagai pemain voli keduanya kerap bertemu sebagai musuh di lapangan.
Seperti terjadi saat Jakarta PGN Popsivo menghadapi Jakarta Electric PLN pada seri kesatu putaran pertama kompetisi bola voli Pertamina Proliga 2015 di Balikapapn, Kalimantan Timur, 8 Februari.
Amasya yang memperkuat Popsivo melawan sang adik, Aprilio di kubu Electric PLN.
Laga ini sepertinya benar-benar menjadi panggungnya Amasya dan Aprilio, meski ada satu lagi pemain yang menjadi sorotan, yakni Ana Paula Lopes Ferreira, pemain asing Popsivo asal Brasil.
Baik Amasya maupun Aprilio saling tak mau kalah dalam melancarkan smes-smes keras.
April begitu dominan dalam menyumbang poin untuk Electric PLN. Sementara Amasya mampu menutup serangan Popsivo ketika Ana Paula berada di posisi belakang.
"Kalau di rumah, kami memang kakak adik. Tetapi kalau sudah di lapangan, saya adalah musuhnya," kata Aprilio.
"Saya ingin membuktikan bahwa saya lebih baik daripada kakak saya." lanjutnya.
Sebelum pertandingan, baik Amasya dan Aprilio mengaku tidak saling bicara walau hanya lewat sambungan telepon.
"Sampai pertandingan tadi, kami belum pernah kontak," tutur Aprilio yang diiyakan Amasya dalam wawancara terpisah.
"Kami juga tidak pernah membicarakan permainan kami, walau sekadar memberikan masukan. Loe-loe, gue-gue aja," tambah Amasya dengan tertawa.
Keduanya juga mengatakan tidak tertarik untuk bermain bersama dalam satu tim.
"Tidak cocok, sama-sama egois, tak ada yang mau mengalah," tutur Aprilio sambil tertawa lepas.
"Kalau satu tim bisa berantem," ucap Amasya sambil tersenyum.
Sejak bermain di Proliga, baik Aprilio dan Amasya tercatat sudah empat kali bertemu.
"Ya perasaanya seperti biasa. Ya, intinya saya senang bisa menang," ujar Amasya yang tiga tahun lebih tua dari Aprilio.
(*)