Tak tanggung-tanggung, ia bermain lawan jagoan catur asal Kuba Jose Raul Capablanca.
Hebatnya, dalam game catur simultan tersebut, ia berhasil mengalahkan Cabapblanca yang ketika itu merupakan pecatur terbaik kedua di dunia menurut Chessmetrics.
"Mengharapkan kemenangan cepat, Capablanca terprovokasi untuk menyerang dengan kekuatan penuh. Namun, permainan telah bergeser dari jalan strategis mulus yang disukai Capa ke laga genting penuh jebakan," tulis Daniel King di New in Chess.
"Pada momen ini, di saat ia berada dalam bahaya, Sultan Khan bertahan dengan tenang dan penuh gerakan original. Kualitas-kualitas yang ia pertunjukkan di kariernya." Kemenangan ini bukan kebetulan karena Sultan Khan tampil luar biasa dalam beberapa ajang yang diikuti termasuk menjadi pemenang British Championship pada 1929, 1932, dan 1933.
"Pada tahun-tahun segitu, British Championship merupakan kejuaraan catur bergengsi yang diperlukan bagi seorang pecatur untuk mendapat pengakuan internasional," tutur sejarahwan Richard Eales.
Sultan Khan bahkan mewakili Kerajaaan Inggris di dua Olimpiade Catur.
Sultan Khan juga sempat mengalahkan Capablanca lagi di Hastings Congress pada 1930-1931.
William Winter, mantan juara catur asal Inggris, mencatat di memoirnya, bahwa jagoan catur Eropa sampai mempertanyakan dari mana asal Sultan Khan karena ia berbicara dengan bahasa aneh yang jarang didengar oleh warga Benua Biru ketika itu.
"Berbicara dalam bahasa apa jagoan kamu itu?" tanya pecatur asal Austria dengan nama Kmoch.
"Catur," jawab Winter.