Gridhot.ID - Drama pertandingan catur Dewa Kipas masih terus berlanjut.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, kini puncak dari permasalahan tersebut adalah pertandingan antara Dewa Kipas melawan Irene Grandmaster wanita Indonesia.
Sebelumnya Irene dan Levy Rozman atau Gothamchess sempat datang menjadi narasumber di Deddy Corbuzier podcast.
Levy Rozman menyebut nama Sultan Khan saat menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier pada acara podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier yang tayang pada Kamis (18/3/2021) tersebut.
Deddy pada awalnya bertanya apakah mungkin ada seorang di luar sana yang tidak terdengar sama sekali lalu ternyata merupakan pecatur jagoan.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, pPertanyaan ini dilayangkan dalam konteks apakah mungkin ada pecatur hebat yang bisa tiba-tiba muncul mengejutkan bak seorang superhero.
Hal ini tentu saja mengacu ke kemunculan Dewa_Kipas alias Dadang Subur yang menghebohkan media sosial dan dunia catur Indonesia dua pekan lalu.
"Jadi, maksud kamu tidak mungkin, 100 persen tidak mungkin ataukah ada satu orang yang tak pernah kita dengar yang ternyata jenius?" tutur Deddy.
"Apakah itu mungkin atau memang dia cuma penipu?"
"Mungkin saja ada seseorang di luar sana ada seseorang yang hebat sekali dalam permainan catur dan kita tak pernah dengar soal mereka. Kalian mungkin perlu baca soal Sultan Khan, dia legenda dalam sejarah catur," balas Rozman lewat sambungan video langsung.
"Banyak orang hidup di bawah garis kemiskinan, merkea harus bekerja dan tak bisa bermain catur secara profesional."
"Hal ini mungkin."
Lalu, siapakah Sultan Khan yang disinggung GothamChess alias Levy Rozman tersebut?
Pengarang buku The Oxford Companion to Chess, David Hooper dan Kenneth Whyld, mendeskripsikan pria bernama lengkap Malik Mir Sultan Khan tersebut sebagai "mungkin pemain natural terhebat di era modern."
Disadur dari Chess.com, Sultan Khan lahir di Mittha Tawana, Punjab, British India, pada 1905.
Ia pertama kali terpapar oleh catur dalam versi India, di mana peraturannya berbeda dari catur konvensional termasuk perihal pergerakan bidak dan juga cara untuk remis.
Penampilan apik di berbagai turnamen lokal membuatnya dicap sebagai pecatur terhebat di Punjab pada usia 21 tahun.
Sultan Khan lalu dibawa masuk menjadi anggota staf keluarga Kolonel Nawab Malik Sir Umar Hayat Khan Tiwana, seorang penggila catur, pada 1926.
Barulah di bawah sang kolonel, Sultan Khan belajar versi barat olahraga catur.
Tiga tahun kemudian, Sir Umar membawanya ke Inggris dan Eropa untuk mengikuti sejumlah turnamen catur.
Sultan Khan bahkan dikabarkan langsung bermain catur hanya satu hari setelah ia berlabuh di London, Inggris.
Tak tanggung-tanggung, ia bermain lawan jagoan catur asal Kuba Jose Raul Capablanca.
Hebatnya, dalam game catur simultan tersebut, ia berhasil mengalahkan Cabapblanca yang ketika itu merupakan pecatur terbaik kedua di dunia menurut Chessmetrics.
"Mengharapkan kemenangan cepat, Capablanca terprovokasi untuk menyerang dengan kekuatan penuh. Namun, permainan telah bergeser dari jalan strategis mulus yang disukai Capa ke laga genting penuh jebakan," tulis Daniel King di New in Chess.
"Pada momen ini, di saat ia berada dalam bahaya, Sultan Khan bertahan dengan tenang dan penuh gerakan original. Kualitas-kualitas yang ia pertunjukkan di kariernya." Kemenangan ini bukan kebetulan karena Sultan Khan tampil luar biasa dalam beberapa ajang yang diikuti termasuk menjadi pemenang British Championship pada 1929, 1932, dan 1933.
"Pada tahun-tahun segitu, British Championship merupakan kejuaraan catur bergengsi yang diperlukan bagi seorang pecatur untuk mendapat pengakuan internasional," tutur sejarahwan Richard Eales.
Sultan Khan bahkan mewakili Kerajaaan Inggris di dua Olimpiade Catur.
Sultan Khan juga sempat mengalahkan Capablanca lagi di Hastings Congress pada 1930-1931.
William Winter, mantan juara catur asal Inggris, mencatat di memoirnya, bahwa jagoan catur Eropa sampai mempertanyakan dari mana asal Sultan Khan karena ia berbicara dengan bahasa aneh yang jarang didengar oleh warga Benua Biru ketika itu.
"Berbicara dalam bahasa apa jagoan kamu itu?" tanya pecatur asal Austria dengan nama Kmoch.
"Catur," jawab Winter.
Winter mencatat dalam memoir sama bahwa Sultan Khan akhirnya bisa belajar berbicara dan juga membaca dalam Bahasa Inggris agar ia bisa memahami strategi-strategi yang tercetak di majalah-majalah catur.
Winter mengatakan bahwa Sultan Khan bisa jadi "pecatur peringkat enam besar dunia pada 1933 setelah ia memenangkan British Championshipnya yang terakhir."
Akan tetapi, Sultan Khan langsung menghilang secepat ia muncul.
"Sir Umar mundur dari posisinya dan kembali ke India, membawa Sultan bersamanya," tulis William.
"Setelah itu, kami tak pernah mendengar apa-apa lagi soal dia. Ia mungkin sudah meninggal tetapi pasti ada berita bocor soal itu."
"Saya sendiri ingin menganggap dia sedang duduk di bawah poihon di suatu desa terpencil dan bermain catur."
Sementara itu, Eales mengatakan pengabdiannya kepada Sir Umar merupakan berkah sekaligus beban bagi Sultan Khan.
"Beruntung bagi Sultan Khan karena ia mempunyai Sir Umar yang bisa menanggung semua beban finansialnya termasuk tur Eropa," tutur Eales di program The World Today beberapa tahun silam.
"Namun, sisi sebaliknya adalah dia berada penuh di kendali Sir Umar. Jika orang itu ingin dia menjadi pecatur, dia pecatur. Namun, jika tidak, dia bukan pecatur. Tak ada yang bisa dilakukan Sultan Khan." Setidaknya, ada 208 pertandingan catur Sultan Khan yang tercatat di database chessgames.com.
Pertandingan-pertandingan ini dimainkan dari 1928 ke 1935. Catatan resmi Sultan Khan adalah 111 kemenangan, 49 kekalahan, dan 37 remis (seri) dengan 11 laga lainnya yang datang secara ekshibisi tidak dihitung oleh situs tersebut.
(*)