Gridhot.ID - Adnan Ganto merupakan sosok yang luar biasa di Indonesia.
Dikutip dari halaman Wikipedianya, Adnan Ganto merupakan sosok luar biasa yang lahir dari kampung kecil di sudut Aceh.
Para tetangganya mengungkapkan kisah Adnan Ganto semasa kecil di kampung.
Menurut cerita warga gampong, orang tua Adnan ganto yakni Hasan Basri Ganto seorang Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Dikutip Gridhot dari Serambinews, saat sudah pensiun, Hasan Basri bekerja sebagai tukang tambal ban sepeda di desanya.
Sedangkan Adnan Ganto memang sosok anak yang mandiri dan pintar.
"Dia suka berteman," kata Zubir (68), kawan sepermainan masa kecil Adnan Ganto kepada Serambinews.com, Selasa (23/3/2021).
Paling diingat Zubir, Adnan Ganto semasa kecilnya paling suka bermain sepakbola.
"Posisinya kiper," katanya.
Menyadari kondisi kehidupannya serba sulit, Adnan Ganto kemudian memilih bersekolah, hingga menjadi orang hebat.
"Sering pulang juga ke kampung. Tapi tidak lama-lama," tutur Zubir.
Adnan Ganto di mata warga desa kelahirannya Desa Pulo Rayeuk, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara merupakan sosok yang baik.
Istimewanya ia adalah lelaki dermawan.
Bahkan pada Februari 2021 atau satu bulan lalu, almarhum baru memberi bantuan untuk seluruh warga gampongnya berupa sembako dan kain sarung.
"Adnan Ganto sosok yang sangat baik di mata kami. Sangat dermawan," ujar Zubir.
Pada masa hidupnya Adnan Ganto juga membangun sebuah masjid untuk digunakan warga gampong.
Masjid itu letaknya di lokasi pesawahan desa, tampak indah dan tertata.
Saat Serambinews.com masuk ke halaman masjid, Selasa (23/3/2021) sore, tampak sebuah prasasti yang mencatat sejarah peresmian masjid yang diberi nama At-Taqwa.
Prasasti tertanggal 26 Mei 2009 ini ditandatangi Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Adnan Ganto selaku Panasehat Menhan.
Di dinding bagian dalam masjid, juga tergantung satu prasasti lainnya.
Isinya adalah pernyataan hibah Masjid At-Taqwa dari H Adnan Ganto.
Zubir, warga Pulo Rayeuk yang juga mengetahui cerita tentang sosok kecil Adnan Ganto menuturkan, puluhan tahun sebelumnya, di lahan tersebut sudah dibangun masjid oleh warga.
"Tapi tidak indah seperti sekarang," katanya.
Berapa tahun kemudian, warga merombak masjid tersebut.
Setelah itu, atau yang ketiga kalinya, sekitar tahun 2008, baru direhab total oleh almarhum Adnan Ganto.
"Semuanya direhab oleh Adnan Ganto," katanya.
Di samping menceritakan tentang proses rehab masjid, Zubir juga bercerita tentang sosok Adnan Ganto yang dermawan.
Meski Adnan Ganto sosok orang yang sukses, namun ia tetap ramah dan dermawan di mata warga.
Menurutnya, Adnan Ganto sering juga pulang ke desanya.
"Walau tidak lama. Biasanya kalau pulang, pastu berziarah ke makam keluarganya," ujar Zubir.
Disamping itu, sering memberi bantuan untuk seluruh warga yang ada di Pulo Rayeuk.
"Bila menyerahkan bantuan, pasti seluruh warga dapat," katajya.
Bantuan ada yang berbentuk sembako, kain sarung, hingga daging meugang. Lalu, tiap tahun selalu berkurban di desanya.
"Kadang-kadang satu lembu. Kadang-kadang sampai dua lembu," katanya.
Tidak hanya dikenal dermawan di kampungnya, sosok Adnan Ganto juga dikenal sebagai sosok terhormat di mata para pembesar.
Kariernya terbilang gemilang.
Bahkan ia kerap dijuluki penasehat para jenderal, dan kawan dekat Jenderal Benny Moerdani yang dikenal sebagai legenda dunia intelijen dan tokoh penting dalam perkembangan TNI.
Jenderal Benny Moerdani kemudian diangkat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (kini Panglima TNI) pada masa rezim Soeharto.
Di bidang perbankan, Adnan Ganto punya sederet jabatan mentereng.
Ia telah berkarier selama 37 tahun di Bank Asing. Ia pernah ditugaskan di Amsterdam, Hong Kong, Singapore, London, Zurich hingga New York.
Di saat orang-orang Aceh masih berjuang di masa-masa konflik, Adnan Ganto justru bisa beprestasi di tingkat dunia.
Selain berprestasi di tingkat dunia, Adnan Ganto juga berkontribusi nyata untuk Indonesia.
Semenjak tahun 1991 hingga sekarang, Adnan Ganto adalah penasehat Menteri Pertahanan Republik Indonesia.
Sudah 7 Menteri Pertahanan yang menjabat, namun posisinya sebagai penasehat tetap dipertahankan.
Meskipun telah sukses di dunia internasional, Adnan Ganto tetap tak lupa dengan tanah kelahirannya yaitu Aceh.
Dialah sosok yang paling berperan saat mengubah status Bank Pembangunan Daerah (BPD) Aceh menjadi Bank Aceh Syariah.
Proses konversi dari konvensional ke Syariah ini merupakan prestasi Adnan yang layak diapresiasi.
Adnan Ganto meninggal dunia di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Putra Aceh kelahiran Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara yang sukses berkarier di tingkat nasional ini meninggal dunia dalam usia 74 tahun.
(*)