Gridhot.ID - Tentara Nasional Indonesia memiliki banyak sekali prajurit luar biasa.
Dikutip Gridhot dari halaman Wikipedianya, TNI merupakan angkatan bersenjata Indonesia yang diisi oleh para prajurit pilihan luar biasa.
Salah satu prajurit yang kini sedang jadi sorotan adalah Serda Maria Jacoba.
Sosok Serda Maria Jacoba Samuel jadi sorotan saat membongkar meriam buatan Yugoslavia itu di Pusat Pendidikan Peralatan (Pudikpal) Kodiklat Angkatan Darat, Cimahi, Jawa Barat.
Mengenakan topi bertuliskan instruktur dan membawa tongkat kayu berwarna cerah, Serda Maria tampak memperhatikan siswanya melanjutkan pembongkaran.
Dikutip Gridhot dari Surya, delapan bagian besar meriam 76 mm itu dilepas satu persatu dengan pengawasannya.
Sambil memberikan arahan tegas, Serda Maria terus memperhatikan para siswa membongkar tameng hingga penahan kejut meriam.
Serda Maria mengaku tertarik dengan senjata karena ayahnya terakhir berdinas di Kodam Trikora (sekarang Kodam XVII Cenderawasih).
"Jadi melihat orang tua dengan senjata sebagai seorang penembak saya mulai sangat tertarik dengan senjata," kata Maria di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).
Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Mengenal Serda Maria Jacoba Samuel, Guru Militer Cantik Asal Papua yang Kuasai Meriam Gunung'
Maria yang sehari-hari kerap ditugaskan sebagai guru militer (gumil) itu mengaku sudah mendalami soal meriam kurang lebih empat tahun sejak ia berdinas di Pusdikpal Kodiklatad Cimahi pada 2016 lalu.
Serda Maria juga tampak fasih ketika ditanya wartawan soal keunggulan meriam tersebut.
"Jarak tembaknya cukup jauh. Kalau 76 gunung ini jarak tembaknya kurang lebih kalau menggunakan empat butir munisi itu dengan elevasi 45 derajat itu kurang lebih bisa mencapai jarak kurang lebih 8.750 meter," kata Maria.
Menjadi seorang gumil bidang senjata di Pusdikpal bagi prajurit TNI AD yang dilantik pada 2015 itu tidaklah mudah.
Ia mengaku dirinya rajin bolak-balik untuk belajar di Departemen Senjata Pusdikpal Kodiklatad.
Setelah dianggap menguasai senjata tertentu, ia kemudian harus menyiapkan paket instruksi dan materi lain untuk mengajar.
Belum selesai di situ, perempuan berdarah Sanger-Ambon itu harus berlatih micro teaching untuk memaparkan materi tersebut.
"Setelah dirasa cukup mantap kita dilanjutkan untuk menjadi seorang guru militer," kata Serda Maria.
Meski masih terus mendalami meriam 76 mm Gunung milik Satuan Artileri Medan, saat ini ia mengaku ingin mendalami meriam lainnya yakni meriam 23 mm Zur.
Meriam tersebut, kata Maria, milik Satuan Artlieri Pertahanan Udara.
"Kalau untuk senjata berat sendiri saya agak tertarik kepada meriam Zur. Itu meriam milik Artileri Pertahanan Udara," kata Maria.
Maria juga berharap, mereka yang hendak masuk tentara Angkatan Darat banyak yang tertarik dan antusias untuk masuk satuan kecabangan peralatan yang kini digelutinya.
Hal itu karena menurutnya satuan Angkatan Darat itu baik untuk kendaraan, senjata, munisi berpatokan pada Pusdikpal.
"Jadi saya harapkan semua yang mau masuk tentara itu antusiasnya tinggi. Bangga menjadi prajurit peralatan," kata Maria.
Profil dan biodata Serda Maria
Serda Maria Jacoba merupakan salah satu anggota Korps Wanita TNI AD ( Kowad).
Sehari-hari ia bertugas menjadi Pembina Pendidikan Pertama Bintara Pusdik Kowad di Bandung, Jawa Barat.
Berikut rangkuman fakta tentang profil dan biodata Serda Maria Jacoba dilansir dari channel youtube TNI AD.
1. Kelahiran Papua
Tak disangka, Serda Maria Jacoba ternyata lahir di Jayapura, Papua.
Sedangkan rambut bule atau pirang yang ia miliki merupakan bawaan dari lahir.
Orangtua Serda Maria ternyata adalah keturunan Belanda.
"Rambut asli bawaan lahir karena kebetulan orang tua ada yang dari luar," kata Serda Maria.
"Orangtua keturunan Belanda sehingga warna rambut pirang," kata dia.
2. Sering dapat teguran
Serda Maria juga mengaku sering mendapatkan teguran dari atasannya karena warna rambut yang pirang.
Bahkan dia pernah mengecat rambutnya dengan warna hitam, namun kembali menjadi pirang.
"Sering kena teguran, saya bilang bawaan asli karena keturunan orangtua," ucap dia.
3. Dipertanyakan saat daftar Kowad
Serda Maria juga bercerita, saat awal masuk Kowad warna rambutnya sempat dipertanyakan.
Namun dia menjelaskan warna rambut asli karena keturuan orangtua dari Belanda.
4. Dari keluarga TNI
Serda Maria ternyata berasal dari keluarga militer.
Hal itulah yang mendorong Serda Maria mengikuti jejak keluarganya untuk berkarier di TNI.
Ayahnya adalah seorang anggota TNI AL dan pamannya juga seorang anggota TNI AD.
"Motivasi menjadi kowad karena keluarga juga tentara, ayah dari TNI AL dan om TNI AD.
Setelah menjadi tentara bangga bisa menunjukkan menjadi Kowad," ucap Serda Maria.
(*)