Pengendara truk sudah diamankan, sementara kasusnya masih dalam pemeriksaan.
Adapun menurut saksi yang juga petugas parkir di sekitar lokasi, Anjas (21), mengatakan, korban dan teman-temannya kerap berkumpul dan memberhentikan truk yang lewat pada malam hari.
Menurutnya, aksi tersebut anak-anak itu lakukan dengan sengaja demi konten berupa video yang nantinya diunggah ke Instagram.
"Iya sengaja (berhentikan truk). Jadi temannya ada yang ngerekam kayak bikin konten gitu. Kontennya berhentikan truk gitu, videonya diupload di medsos akun Pamulang stres," ucap Anjas saat ditemui di lokasi, Sabtu.
Warga setempat yang mengaku resah sering membubarkan kelompok tersebut karena aksi mereka dinilai berbahaya.
"Kalau saya perhatikan setiap malam anak-anak suka nongkrong dan berhentikan truk. Warga sering mengusir, tapi begitu lagi," jelasnya.
Anjas menambahkan, saat kejadian gerombolan bocah itu langsung lari terburu-buru dan meninggalkan jasad MH yang tergeletak di jalan, "Ya saya lihat sudah tergeletak di jalanan meninggal di tempat pakai sweater merah jambu. Luka parahnya dari perut, pinggang sampai kaki hancur terlindas truk," pungkasnya.
Peristiwa sekumpulan remaja yang lakukan aksi nekat dengan mencoba berhentikan truk yang sedang melintas memang membuat kita geleng-geleng kepala lantaran aksi sangat berbahaya dan juga dilarang sebenarnya untuk dilakukan.
Peristiwa tersebut tentu menjadi pelajaran sekaligus contoh buruk bagi para remaja yang ingin melakukan suatu hal apalagi untuk membuat konten.(*)