Menurut Iqbal, kelompok-kelompok separatis di Papua sebenarnya tidak perlu terlalu ditanggapi karena mereka semua sudah terdesak dan banyak yang menyerahkan diri.
"Pesan-pesan mereka hanya provokasi dan gertak sambal. Jajaran TNI/Polri akan terus melindungi masyarakat Papua. Jangan sampai ada korban dari kelompok gertak sambal ini," katanya.
Ia juga berharap masyarakat Papua lebih baik fokus membangun ekonomi dan mempersiapkan penyelenggaraan PON XX untuk menunjukkan daya saing dan potensi-potensi SDM atlet Papua yang sangat siap bersaing di kancah nasional.
Dari data personel keamanan TNI/Polri, kelompokKKB pimpinan Egianus Kogoya yang sering membuat kericuhan di Kenyam, Kabupaten Nduga serta sering menebar provokasi kepada TNI/Polri, baik berupa tindakan penyerangan bersenjata maupun provokasi video.
Teknik andalan kelompok ini adalah menggunakan media sosial dan media daring. Digrup Facebook dan website yang mereka kelola sering kali memunculkan video dari gunung-gunung dengan narasi yang menantang TNI/Polri.
Selain itu, mereka menyebutkan bahwa aparat keamanan tidak akan bisa menguasai wilayah mereka di Kenyam, Kabupaten Nduga.
KelompokKKB di Kenyam akan mengejar dan menyerang aparat keamanan di mana pun dan kapan pun.
Mereka juga menyatakan tidak akan mundur satu langkah pun dari markas mereka.
Namun, kata Iqbal, pada kenyataannya kelompokKKB Egianus Kogoya kabur terbirit-birit dari markas kamp lama di Kenyam, tempat pembuatan video provokasi dan pernyataan perang terhadap TNI/Polri dan disebar melalui media sosial.
(*)