Kapolri Listyo Sigit menjelaskan bahwa ZA beraksi seorang diri. Aksi teror seperti ini kerap dikenal sebagai lone wolf.
Sigit juga menjelaskan bahwa ZA dipengaruhi ideologi radikal dari kelompok teror ISIS.
"Dari hasil profiling pada yang bersangkutan, maka yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku, lone wolf, yang berideologi radikal ISIS. Hal itu dibuktikan dengan posting-an yang bersangkutan di media sosial," ucap Listyo Sigit.
2. Unggah foto bendera ISIS
Kapolri menjelaskan, pengaruh ideologi ISIS ini terlihat berdasarkan unggahan ZA di media sosial.
Pelaku teror dari generasi milenial ini juga diketahui mengunggah foto bendera ISIS sebelum melakukan aksi teror.
"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau di-posting 21 jam yang lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS," ujar Sigit.
"Ada tulisan masalah bagaimana perjuangan jihad," kata dia.
3. Pamit di grup WhatsApp
ZA juga diketahui bersikap janggal sebelum melakukan aksi terornya yang dilakukan seorang diri itu.