GridHot.ID - Siapa yang tak kenal aktor tampan satu ini.
Ya, Hengky Kurniawan, aktor yang kini terjun di bidang politik ini ternyata memiliki perjalanan hidup yang tak mulus.
Dilansir Grid.ID, Hengky Kurniawan menjalani masa kecilnya dalam suasana prihatin yang sangat kontras dengan glamornya dunia selebriti yang kini dirasakannya.
Namun berkat kegigihannya, ia bisa sukses di dunia hiburan.
Kini Hengky Kurniawan menjabat sebagai Wakil Bupati Bandung Barat, namun digadang-gadang Hengki akan menggantikan Bupati Bandung Barat Aa Umbara yang terjerat korupsi.
Bupati Bandung Barat Aa Umbara ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Pengadaan bansos untuk masyarakat di masa pandemi Covid-19 menjerat Aa Umbara dan anaknya Andri Wijaya serta seorang dari swasta M Totoh Gunawan menjadi tersangka.
Menjadi tersangka, Aa Umbara dipastikan tak bisa lagi menjabat sebagai bupati Bandung Barat.
Penjabat bupati akan diemban oleh wakilnya saat ini.
Siapa wakil bupati Bandung Barat? Dia adalah artis Hengky Kurniawan.
Perjalanan panjang dilakoni Hengky Kurniawan untuk menjadi wakil bupati dan kini akan menjadi bupati.
Hengky Kurniawan berasal dari keluarga sederhana hingga menjadi politisi.
Pria kelahiran 21 Oktober 1982 itu mengakui bukan lahir dari keluarga mampu.
Saat kecil, ayah Hengky, Leo Medhi Purwanto bekerja sebagai sopir angkot.
Ia bersama orangtua dan empat kakaknya tinggal di rumah sederhana warisan sang nenek.
Rumah itu hanya memiliki dua kamar. Jadi saat malam tiba, sebagian tidur di kamar, sebagian lagi di ruang tengah.
Karena keterbatasan ekonomi pula, keluarga ini jarang membeli barang, termasuk baju.
Makanya baju-baju yang dipakai Hengky saat kecil merupakan baju turunan dari kakak-kakaknya.
“Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena nggak ada uang,” ucapnya di Bandung, dikutip dari Kompas.com.
Untuk membantu sang ayah, kakak Hengky yang pertama dan kedua pun bergantian menjadi kernet.
Ia sendiri belum bisa membantu, karena saat itu masih kecil.
Beberapa tahun kemudian, ayah Hengky Kurniawan tak lagi menjadi sopir angkot.
Ia memilih menjadi pemasok makanan ringan dengan mengambil barang dari pasar kemudian dijual ke warung-warung.
“Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah. Lalu saya jualan di sana dan margin keuntungannya buat saya,” ujarnya.
Selain makanan ringan dan permen, Hengky juga berjualan es sirup.
Es itu ia buat bersama kakak-kakaknya dan dijual di sekolah hingga kelas 6 SD.
Memasuki SMP, pria kelahiran Blitar, 21 Oktober 1982 ini mengganti barang dagangan.
Saat itu ia lebih suka membuat stiker kemudian dijual ke teman-teman kelasnya.
Untuk menambah pemasukan, Hengky menjadi pemulung.
Namun, bukan pemulung keliling, Hengky memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.
“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara. Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ucapnya.
Sampah yang dikumpulkan Hengky seperti kardus dan gelas air mineral.
Kemudian, sampah itu dijual Hengky Kurniawan.
Memasuki SMA, pekerjaan Hengky bertambah seiring bisnis barunya sang ayah menjadi agen oli motor.
Setiap hari, ia mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung.
Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual. Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.
Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.
“Sejak kecil ayah mengajarkan disiplin, bagaimana bertahan hidup,” ucap suami Sonya Fatmala ini menjelaskan.
Lulus SMA, Hengky Kurniawan merantau ke Jakarta dari Blitar.
Ia bercita-cita untuk kuliah dan menjadi duta besar.
Tabungan hasil penjualan kardus digunakan untuk dana ke Jakarta.
Di Jakarta, Hengky mengambil kuliah jurusan politik. Ia pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf, sopir, numpang makan sana-sini.
Sebab di Jakarta ia tidak memiliki saudara. Hingga suatu hari pada tahun 2002, ia mengantarkan pacarnya yang merupakan seorang model untuk casting.
Ternyata ia pun diminta untuk sekalian ikutan casting. Hingga akhirnya di salah satu production house (PH) ia diterima jadi bintang iklan kemudian merambah ke sinetron di Multivision Plus.
Lewat perannya sebagai Ardi dalam film “Buruan Cium Gue” tahun 2004, nama Hengky pun melejit.
Setelah 10 tahun di dunia entertainment, ia pun mulai membuat PH patungan dengan sejumlah artis seperti Angel Karamoy, Raffi Ahmad, Lucky Hakim, dan Irwansyah. Mereka memproduksi FTV untuk sejumlah TV.
Seperti dikutip Tribunjabar.id, kini Hengky Kurniawan menjadi Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat mewakili Partai Demokrat.
Pada September 2018 ia mendampingi Bupati Aa Umbara dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Bandung Barat periode 2018-2023.
Dua tahun lalu Hengky Kurniawan mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Demokrat.
Kini ia bersiap untuk menjadi Bupati Bandung Barat.
(*)