Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Modal VPN dan Bahan Bacaan di Blog-blog Internet, Zulaimi Akhirnya Bongkar Alasannya Terjerumus Terorisme dan Jadi Perakit Bom: Saya Ingin Menegakkan Keadilan...

Angriawan Cahyo Pawenang - Senin, 05 April 2021 | 07:42
Sejumlah atribut FPI yang disita dalam penggerebekan terduga teroris di Bekasi dan Condet, Jakarta Timur saat ditampilkan di Polda Metro Jaya, Senin (29/3/2021)
Tribun Jakarta/Annas Furqon

Sejumlah atribut FPI yang disita dalam penggerebekan terduga teroris di Bekasi dan Condet, Jakarta Timur saat ditampilkan di Polda Metro Jaya, Senin (29/3/2021)

Gridhot.ID - Polisi baru saja menangkap hingga puluhan terduga teroris semenjak kasus ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Dikutip Gridhot dari Warta Kota, total sudah ada 60 terduga teroris yang ditangkap pihak kepolisian di berbagai wilayah di Indonesia semenjak kejadian bom di Makassar.

Salah satu yang ditangkap adalah sosok Zulaimi Agus.

Zulaimi Agus, terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi mengungkapkan alasannya menjadi pembuat dan pengajar bom.

Baca Juga: Istri Sah Baru Saja Melahirkan, Sopir Taksi Online Nekat Selingkuh dengan Pemandu Karoke Karena Tak Tahan Hasrat Berhubungan Intim, Begini Caranya Sembunyikan Cinta Terlarang

Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, motif tersebut diungkapkan Zulaimi melalui video yang tersebar di kalangan awak media.

Dalam video itu, dia mengatakan motivasi utamanya lantaran tidak ada lagi keadilan di Indonesia.

Ketidakadilan tersebut pertama kali dirasakannya saat kerusuhan demonstrasi menuntut adanya dugaan kecurangan pilpres di Kantor Bawaslu, Sarinah, Jakarta Pusat pada 21-22 Mei 2019 lalu.

"Saya Zulaimi Agus, saya belajar TATP atau Aseton Peroksida sejak pasca kerusuhan Mei 21 - 22 di depan Bawaslu. Saya belajar membuat bahan tersebut dari blog blog internet dengan cara mengaktifkan VPN," kata Zulaimi.

Baca Juga: Sudah Pernah Tegur Tapi Tak Digubris, Keluarga Ayah Atta Halilintar Merasa Direndahkan Suami Aurel Hermansyah Jelang Pernikahan, Sang Paman: Kami Sudah Tidak Peduli

Zulaimi menyatakan pihaknya ingin membalas terhadap tindakan kesewenangan aparat kepolisian yang disebut telah melakukan kekerasan terhadap para demonstran.

"Motivasi saya membuat TATP, saya merasa negara ini tidak ada keadilan. Saya ingin membalas, sebelum membalas saya ingin menegakan keadilan dengan cara saya sendiri atas tindakan aparat Brimob yang bertindak sewenang-wenang terhadap demonstran Bawaslu 2019," ujar dia.

Zulaimi mengungkapkan keahliannya itu pun diajarkan kepada sejumlah terduga teroris yang juga turut ditangkap Densus 88 Antiteror di Jakarta-Bekasi.

Dia mengajarkan keahliannya itu di rumah terduga teroris lainnya berinisial HH di Condet, Jakarta Timur.

Baca Juga: Baru Selesai Laksanakan Tugas Negara dari Rusia, Prabowo Subianto Rela Sempatkan Waktunya yang Padat untuk Jadi Saksi di Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Ini Agenda Sang Menteri Sebelum Datang Kondangan

"Saya mengajarkan cara pembuatan TATP tersebut kepada HH, Jery, Malik, Naufal dan Bang Jun di rumah HH di garasi," jelas dia.

Di sisi lain, Zulaimi mengaku tergabung dalam organisasi Front Pembela Islam (FPI) di salah satu kantor DPC di wilayah Kabupaten Bekasi.

"Saya bergabung dengan organisasi FPI tahun 2019 di wilayah DPC Serang Baru Kabupaten Bekasi sebagai wakadiv jihad. Saya bergabung dengan majelis Yasin Walatif diajak oleh Bambang alias Abi dikenalkan HH," ujar dia.

(*)

Source : Warta Kota Tribun Jabar

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x