GridHot.ID - Curhatan Erlita Dewi soal kematian anaknya sempat viral di media sosial.
Melansir Surya.co.id, Erlita Dewi saat itu berada di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sementara itu, putrinya bersama mantan suami berada di Sidoarjo, Jawa Timur.
Erlita Dewi mengaku mencium kejanggalan pada kematian putrinya, dan langsung melaporkan hal tersebut kepada Polres Sidoarjo.
Dilansir dari TribunnewsBogor.com, guna meluruskan isu miring yang beredar, ibu tiri AP (15), Linda Halim mengurai penjelasan.
Linda Halim menjelaskan kronologi kematian AP yang kini tengah jadi sorotan.
Kematian AP menuai perhatian lantaran sang ibu kandung, Erlita Dewi mengaku curiga dengan kepergian sang putri pertama.
Tak tinggal bersama AP, Erlita Dewi dibuat syok tatkala mendengar kabar putrinya meninggal dunia.
Erlita Dewi yang jauh-jauh terbang dari Kendari ke Sidoarjo terkejut kala melihat kondisi jenazah sang putri yang tampak kurus kering.
Kecurigaan Erlita Dewi atas kematian sang putri muncul saat melihat ada darah keluar dari hidung AP.
Alhasil, Erlita Dewi pun meminta makam sang putri dibongkar guna dilakukan autopsi.
Pengakuan Ibu Tiri
Guna meluruskan kecurigaan Erlita Dewi, ibu tiri AP, Linda Halim pun mengurai penjelasan.
Linda Halim istri baru Agung Rahardjo, mantan suami Erlita Dewi itu pun buka suara.
Sebab diakui Linda Halim, dirinya lah yang menggendong putrinya Erlita Dewi itu sebelum meninggal dunia.
Dilansir dari kanal Youtube Surya.co.id, Linda Halim menceritakan detik-detik sebelum AP meninggal dunia.
Kala itu, Linda Halim dibuat terkejut karena AP tiba-tiba pucat.
"Saya baru masak, anak saya teriak 'Mama, cece pucat'. Saya kaget karena tadi masih ketemu dan ngobrol sama saya," ujar Linda Halim dikutip TribunnewsBogor.com.
Linda Halim menyebut, saat ditemukan, AP sudah dalam kondisi susah bernapas dengan wajah yang mendongak ke atas.
Linda pun segera menggendong sang putri, AP dan memboyongnya ke rumah sakit.
Tak sendirian, Linda Halim ditemani sang suami dan asisten rumah tangganya menuju rumah sakit.
Selama di perjalanan rumah sakit, Linda Halim menyebut anaknya masih bisa berkomunikasi dengannya.
Terus menggosok minyak kayu putih ke hidung AP, Linda Halim pun masih sempat berbincang dengan AP.
"Saya pikir, anak saya sudah mulai stabil, sudah bisa (jawab) 'Iya ma enggak apa-apa, cece enggak apa-apa'," akui Linda Halim.
Saat itu diakui Linda Halim, tubuh anaknya masih hangat.
AP pun diakui Linda Halim masih bisa berbicara.
Namun sayang, sesampainya di rumah sakit, dokter justru berkata lain.
Dibawa ke UGD, AP disebut oleh dokter telah meninggal dunia.
Mendengar hal tersebut, Linda Halim mengaku syok.
"Saya sampai ke rumah sakit. Bapaknya pergi parkir mobil, saya sama bibinya ke (ruang UGD), dokter ngecek, dia bilang 'ibu maaf, anak ibu sudah tidak ada'" pungkas Linda Halim.
Tak percaya, Linda Halim meyakini kala itu anaknya hanya pingsan, belum meninggal dunia.
Karenanya, Linda Halim dan sang suami, Agung Rahardjo pun meminta dokter untuk melakukan kejut jantung kepada AP.
"Saya bilang gimana enggak ada ? wong tadi masih bicara sama saya. Dia baru bicara sama saya dok. Terus kita minta untuk dikejutkan (jantungnya). Dokter bilang bahaya kalau dikejutkan, ini bisa rusak organnya," ujar Linda Halim.
Guna menyelamatkan nyawa AP, Dokter melakukan suntik obat perangsang hingga menekan dada AP agar denyut nadi.
Tak berhasil, nyawa AP nyatanya tetap tak tertolong.
"Saya terpukul dan setelah itu saya pingsan. Saya kaget karena anak ini sama saya," akui Linda Halim.
Darah Keluar dari Hidung AP
Kecurigaan ibu kandung AP, Erlita Dewi soal pendarahan yang terjadi pada jenazah anaknya itu dijawab oleh sang mantan suami.
Agung Rahardjo, mantan suami Erlita Dewi mengurai penjelasan soal kondisi jenazah anaknya, AP saat meninggal dunia.
Diakui Agung Rahardjo, sebelum dan saat meninggal dunia, jenazah AP bersih, tak ada darah sama sekali.
"Petugas yang memandikan itu petugas rumah sakit. Di situ ada beberapa saksi orang. Saat dimandikan, semuanya bersih, tidak ada pendarahan sama sekali. Saya pun ikut memandikan putri saya," ujar Agung Rahardjo.
Pun saat memandikan jenazah AP, Agung Rahardjo tak melihat adanya darah atau pendarahan di tubuh anaknya.
"Setelah itu, dibawa ke RSUD untuk dimasukkan dalam freezer. Pada tanggal 28, jenazah dibawa ke rumah sakit dan sudah dalam plastik," ungkap Agung Rahardjo.
Pendarahan itu diakui Agung baru muncul, usai Erlita Dewi mencium atau menekan hidung jenazah AP.
Mengenai hal tersebut, Agung Rahardjo pun tak tahu soal penyebab adanya pendarahan di jenazah AP yang sudah meninggal dunia.
"Saat dibuka tidak ada pendarahan sedikit pun. Pendarahan itu, baru keluar darah itu ketika ditekan hidungnya atau dicium atau disandarkan pipinya oleh ibu kandungnya,"
"Kami juga tidak mengetahui ada apa dengan pendarahan tersebut. Karena ketika di UGD, di kamar mayat, saat pemandian, tubuhnya bersih," ungkap Agung Rahardjo.
Ibu Kandung Minta Makam Anaknya Dibongkar
Mencium kejanggalan pada kematian anak sulungnya, Agitha, Erlita Dewi memutuskan lapor polisi dan membongkar makam sang anak.
Hal itu dilakukan Erlita Dewi untuk mengusut kematian sang anak yang menurutnya wafat tidak wajar.
Bagaimana tidak? Saat meninggal dunia, Agitha, anak sulung Erlita Dewi ini mengeluarkan darah dari hidung dan di belakang kepalanya.
“Minggu siang baru dimakamkan. Dan sebelum dimakamkan itu, saya sempat membuka kain kafan anak saya.
Saya melihat ada beberapa kejanggalan di sana,” kisahnya.
Dia melihat ada darah di hidung jenazah anaknya. Kemudian juga ada memar di dekat hidung sebelah kiri, serta bekas memar di pipi kiri.
Selain itu, dalam gambar yang sempat diunggahnya di media sosial, ada darah di belakang kepala putrinya.
“Kemudian hari Senin kemarin saya melapor ke Polresta Sidoarjo.
Saya sudah ikhlas, tapi saya ingin semuanya terungkap. Sekali lagi, saya tidak tahu apakah karena sakit atau karena apa.
Saya cuma ingin mendapat kebenaran. Apa penyebab kematian anak saya,” lanjutnya sesenggukan.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Erlita Dewi, petugas Polresta Sidoarjo membongkar makam AP yang ada di komplek pemakaman Praloyo, Sidoarjo, Jumat (2/4/2021) siang.
Pembongkaran dilakukan tertutup oleh petugas kepolisian bersama petugas forensik RSUD Sidoarjo. Di atas makam dipasang tenda, kemudian dikeliling penutup.
Setelah makam dibongkar, jenazah putri sulung Erlita Dewi itu diangkat dan dioutupsi di lokasi.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, jenazah remaja yang selama ini tinggal di Perumahan Taman Tiara Mediteran Sidoarjo itu kembali dimakamkan oleh petugas.
Erlita terlihat sangat berduka. Beberapa puluh menit dia menangis di atas makam sang anak.
Bersama keluarga, Erlita juga sempat menaburkan bunga di makam Aghita, sebelum mereka meninggalkan area pemakaman.
“Harapan saya semua bisa terungkap. Jika anak saya meninggal karena sakit, bisa terungkap apa penyakitnya.
Dan jika ada yang janggal, polisi bisa mengungkap kejanggalan itu,” ujar Erlita Dewi saat ditemui sebelum meninggalkan makam.
Menurutnya, penyelidikan terus dilakukan oleh petugas Sat Reskrim Polresta Sidoarjo.
Diharapkan, dalam waktu dekat sudah bisa disimpulkan.
"Hasilnya, kita tunggu tim forensik yang melakukan pemeriksaan,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.(*)
Source | : | Surya.co.id,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar