Memang sekarang trennya apa-apa dibuat konten. Ketika dulu media sosial belum ramai, aksi seperti ini jarang terekspos.
Nah, menurut Hening setelah ada media sosial dengan konten serupa, remaja yang melihat aksi berbahaya dalam konten tanpa disadari menumbuhkan keinginan untuk melakukan hal serupa. (*)