Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bertumpah Darah Bantai Puluhan Kerbau, Inilah Tradisi Unik 'Bebantai' Masyarakat Jambi untuk Sambut Ramadhan, Berikut Sejarahnya yang Simpan Banyak Filosofi

Nicolaus - Kamis, 15 April 2021 | 04:25
Tradisi Bebantai, saat puluhan kerbau disembelih dan disaksikan ratusan penduduk asli suku ini, bagi-bagi daging tidak saat Lebaran Haji
kebudayaan.kemdikbud.go.id

Tradisi Bebantai, saat puluhan kerbau disembelih dan disaksikan ratusan penduduk asli suku ini, bagi-bagi daging tidak saat Lebaran Haji

Untuk meramaikan Renah Sungai Kunyit, kedua datuk membuat gelanggang tempat menyabung ayam.

Gelanggang semakin ramai. Untuk mencari modal menyabung, orang-orang yang datang dari berbagai penjuru negeri menambang emas dan bertani.

Pendatang baru banyak yang datang dan menetap.

Baca Juga: Bosnya Dihujat Seantero Negeri Demi Masuk TV Lagi, Mie Ayam Aldi Taher Justru Dapat Pujian Setinggi Langit dari Youtuber Kuliner: Masaknya dengan Sempurna Banget!

Mereka membuat rumah dan sawah.

Dengan ramainya pendatang yang memiliki perbedaan adat-istiadat, maka dibutuhkan undang-undang yang mengatur masyarakat Renah Sungai Kunyit.

Untuk menemukan undang-undang yang cocok, maka Datuk Putih dan Datuk Mangkuto Marajo bersama utusan Depati Muara Langkap melakukan sidang.

Kemudian diputuskan undang-undang adat Negeri Pangkalan Jambu adalah kombinasi dari undang-undang yang turun dari Minangkabau dan dari Jambi.

Inti dari aturan ini adalah wajah nan tigo dan pembetulan nan duo.

Untuk mengekalkan aturan tersebut, Datuk Putih dan Datuk Mangkuto Rajo mengundang semua tokoh.

Baca Juga: Ditinggal Kakak Jordi Onsu Demi Sarwendah, Artis Cantik Mantan Ruben Onsu Ini Ternyata Telah Diboyong Pengusaha Muda ke Luar Indonesia, Kondisiya di Negeri Paman Sam Akhirnya Terungkap

Peresmian hukum adat ini dipilih hari baik, yakni akhir bulan Sakban di Pondok Pekan Puaso.

Source :Kompas.com intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x