Kemudian diputuskan undang-undang adat Negeri Pangkalan Jambu adalah kombinasi dari undang-undang yang turun dari Minangkabau dan dari Jambi.
Inti dari aturan ini adalah wajah nan tigo dan pembetulan nan duo.
Untuk mengekalkan aturan tersebut, Datuk Putih dan Datuk Mangkuto Rajo mengundang semua tokoh.
Peresmian hukum adat ini dipilih hari baik, yakni akhir bulan Sakban di Pondok Pekan Puaso.
Dalam jamuan besar itu, Datuk Putih dan Datuk Mangkuto Rajo memotong kerbau sebanyak 48 ekor.
Kegiatan tersebut terus terlaksana sampai sekarang dan mengalami perkembangan hingga menjadi tradisi bebantai.
Tradisi ini biasanya dilakukan sepekan sebelum bulan Ramadhan.
"Sampai sekarang, daerah seperti Kecamatan Pangkalan Jambu, Sungai Manau, Batangasai dan Rantau Panjang masih melaksanakan tradisi bebantai," kata Dedi Arman.(*)
Source | : | Kompas.com,intisari |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar