Awalnya, Isran menyinggung bahwa pernyataannya yang menyebut Jokowi masuk surga saat memberi kuliah umum di Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu (7/4/2021) itu ternyata viral.
Padahal, kata Isran, ungkapan itu ia sampaikan lama dihadapan Presiden Jokowi pada November 2019.
“Jadi ada dua kemungkinan orang komentar negatif. Satu ilmunya tidak sampai, kedua, dia tidak suka ibu kota dipindah. Kira-kira seperti itu,” jelas Isran.
“Nah kalau di sini mungkin banyak enggak suka atau suka, enggak tahu saya,” tutur Isran seraya menunjuk tangannya ke arah peserta acara launching virtual expo di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim.
Isran mengaku tak ambil pusing dengan komentar orang jika yang dilakukan tujuannya baik.
“Itu sebuah konsekuensi enggak bisa kita hindari. Jadi kita tujuan baik jalankan saja. Soal (komentar) orang-orang kiri kanan, kita biarkan saja,” sambung Isran.
Diberitakan sebelumnya, saat memberi kuliah umum di Universitas Indonesia di Salemba, Jakarta, Rabu (7/4/2021), Isran mengisahkan pernah menyampaikan ke Presiden Jokowi bakal masuk surga karena telah memindahkan ibu kota negara.
Alasannya, karena di era kepemimpinan Jokowi, rencana ibu kota negara yang telah diwacanakan tiga mantan presiden sebelumnya, terealisasi.
Ketiga mantan presiden yang dimaksud Isran yakni mantan Presiden Soekarno, Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Makanya saya sampaikan kepada Bapak Jokowi (presiden). Mas Jokowi, Bapak Presiden, Bapak itu pasti masuk surga. Tidak usah lagi Bapak itu beramal ibadah,” ungkap Isran Noor.