Perawat lain yang berada di sana sempat mencoba melerai.
Namun, JT masih emosi dan menendang perawat itu ketika CRS meminta maaf.
"Istri pelaku menelepon suaminya yang ada di luar mengabarkan tangan anaknya berdarah. pelaku panik langsung datang dan menganiaya korban, ponsel milik teman korban yang merekam juga dibanting pelaku," ujar Kapolres.Pelaku yang berada di luar langsung emosi dan mendatangi rumah sakit.
JT pun mengakui perbuatannya salah dan mengaku tersulut emosi saat itu.
"Saya saat itu tidak di TKP pak. Lalu ditelepon istri, yang mengatakan bahwa tangan anak saya keluar darah usai dilepas infus. Nah mengetahui hal itu saya langsung cepat -cepat menuju kamar ruang anak saya di 6026 lantai 6 RS Siloam Palembang," ungkapnya.
Melihat hal tersebut, JT melanjutkan bahwa emosinya pun langsung tersulut, memarahi korban dan memukulinya.
Hingga peristiwa ini pun diketahui perawat yang lain.
"Jujur pak saya saat itu merasa panik. Melihat anak saya tanggan mengeluarkan darah, saat itulah saya langsung memarahi korban dan memukulinya,' katanya.
Atas peristiwa ini, JT pun meminta maaf sebesar-besarnya kepada korban, keluarga korban, dan semua pihak RS Siloam.
"Saya saat itu panik, dan emosi sesaat. Jadi melihat anak saya begitu saya tepancing emosi. Sekali lagi saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada korban dan keluarga korban," ungkap JT singkat.(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar